Jaringan ISIS
Ini Kiat Pemprov Cegah Masuknya Paham ISIS di Lampung
Guna mengantisipasi perkembangan Organisasi ISIS di Provinsi Lampung, maka diperlukan pencegahan dan penanganan, serta sinergitas di antara pemangku
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: taryono
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-Pemerintah Provinsi Lampung kembali menggelar rapat stabilitas daerah dalam rangka deteksi dan pencegahan masuknya ideologi dan faham Islamic of State (ISIS) di Lampung.
Acara yang berlangsung di ruang Abung, Balai Keratun, Pemprov Lampung tersebut, dihadiri Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, perwakilan dari TNI-Polri, BIN, Imigrasi, Kemenag, serta instansi terkait lainnya dalam rangka penanganan penyebaran faham Idiologi ISIS ini.
Sedangkan dari perwakilan masyarakat hadir Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kordinasi Kebijakan PenangananTerorisme (FKKPT) dan Forum Pembangunan Kebangsaan (FPK) dan yang lainnya.
Hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut Kepala BIN Lampung Sri Nugroho, Kakanwil Kemenang Perwakilan Lampung Abdurrahman, dan akademisi dari IAIN Lampung Damanhuri Fatah.
Dalam sambutannya, Bachtiar mengatakan, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Pemprov Lampung, secara tegas menyatakan menolak ideologi ISIS dan melarang pengembangan ideologinya khususnya di Lampung.
"Guna mengantisipasi perkembangan Organisasi ISIS di Provinsi Lampung, maka diperlukan pencegahan dan penanganan, serta sinergitas di antara pemangku kepentingan," kata Bachtiar, Kamis (14/8/2014).
Untuk itu, Bachtiar meminta, pertama, meningkatkan koordinasi dan kerja sama secara optimal dengan unsur pimpinan daerah, mulai dari tingkat desa/ kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi secara berjenjang untuk mencegah berkembangnya faham dan ideologi ISIS.
"Kedua, meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan TNI, Polri, BIN, Imigrasi. Kemenag dan instansi terkait lainnya dalam rangka penanganan penyebaran faham dan ideologi ISIS. Ketiga, memberdayakan peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama( FKUB), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) untuk mengantisipasi munculnya gerakan dari kelompok masyarakat yang menganut," ujarnya.
Terakhir, lanjutnya, mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh terhadap faham dan ideologi ISIS yang disebarkan kelompok/jaringan tertentu.