Dirut RSUAM Sebut Winda Alami Gangguan Kejiwaan

Yang ditangani rumah sakit itu aspeknya medis. Tidak benar jika pasien Winda Sari itu diusir (petugas RSUAM)

Editor: taryono
TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH
Winda (26), seorang tunawisma diusir dari Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Dirut RSUAM Hery Djoko Subandriyo membantah tudingan pihaknya mengusir Winda Sari pada Minggu (4/1). Bahkan, ia menyebut Winda mengalami gangguan kejiwaan.

"Perlu kita pahami bahwa dalam kasus ini, ada aspek medis dan aspek sosial. Yang ditangani rumah sakit itu aspeknya medis. Tidak benar jika pasien Winda Sari itu diusir (petugas RSUAM)," kata Hery dalam jumpa pers di aula RSUAM, Senin (5/1).

Menurutnya, Winda masuk ke RSUAM dengan diagnosis kencing manis dan luka pada kaki. "Adapun jika dikatakan pasien masuk karena kecelakaan, itu memang benar. Tapi, itu terjadi pada bulan Mei lalu. Maka seolah-olah pasien masuk karena kecelakaan. Pasien akhirnya dirawat dari tanggal 28 Desember (2014) sampai tanggal 2 Januari (2015), " tutur Hery.

Menurut Hery, secara medis Winda sudah diperbolehkan pulang pada Jumat (2/1). Namun, pasien merasa belum sembuh karena melihat kondisi luka pada kakinya.

"Pasien ini tunawisma. Kabarnya, datang dengan menggunakan gerobak. Pulangnya pada hari Minggu (4/1) itu ya juga mengunakan gerobak," lanjutnya.

Hery mengatakan, pada Agustus lalu pasien tersebut juga dirawat di RSUAM karena diare. "Dan saat itu dia tidak kooperatif jika ia mengalami gangguan jiwa," tambah Hery.

Dia mengatakan, pasien mengalami gangguan jiwa karena saat itu mengalami histeria. Dia juga membantah jika pihaknya telah memberikan makanan bekas kepada Winda.

"Pasien tidak diberi makan atau diberi makanan basi. Itu sama sekali tidak benar. Dapur kita itu masak untuk pasien tiga kali dalam sehari. Dan jika ada makanan sisa yang tidak layak untuk dikonsumsi, itu kita buang," paparnya.

Untuk mengurusi pasien tunawisma yang tidak mempunyai tanda pengenal seperti halnya Winda, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas sosial. "Sudah kita kirim surat ke dinas sosial, tapi belum ada jawaban," pungkas Hery.

Winda Sari (25), seorang tunawisma yang mengaku diusir oleh seorang perawat Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), mengalami trauma. Dia pun enggan kembali berobat ke rumah sakit milik Pemprov Lampung tersebut.

Saat disambangi di Klinik Rawat Inap Mitra Anda di Jalan Gemini, Sumber Rejo, Rajabasa, Senin (5/1), Winda mengaku diperlakukan tidak manusiawi oleh perawat RSUAM. Bahkan, ia merasa dianggap seperti sampah yang menjijikkan.

"Saya benci dengan rumah sakit itu (RSUAM). Di sana saya dibentak bentak sama perawatnya. Luka saya tidak dibersihkan. Dibilang bau segala macam," tutur Winda seraya mengaku selama dirawat di RSUAM, ia diberi makanan bekas.

Sukiman Margo Utomo, pemilik Klinik Rawat Inap Mitra Anda, mengatakan, pihaknya akan merawat Winda hingga kondisinya stabil. "Luka luka pada kakinya sudah kita bersihkan. Ia mengalami infeksi," kata Sukiman.

Menurut Sukiman, pihaknya tidak berani mengambil kesimpulan jika Winda disebut mengalami gangguan jiwa. "Kita akui untuk berkomunikasi, dia (Winda) memang ada kendala. Namun, untuk menyatakan bahwa mengalami gangguan jiwa, itu perlu pemeriksaan oleh psikiater," papar Sukiman. (cr6)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved