60 Tahun KAA

Sekjen Gerindra: Pokoknya Pidato Jokowi Top

Inilah ekonomi berdikari yang dijanjikan. Dulu kan Presiden menjanjikan berdikari.

TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan sebelum membuka Asian African Business Summit di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa (21/4/2015). Asian African Business Summit yang merupakan rangkaian kegiatan dari Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika mengangkat tema Realization of Asia-Africa Partnership for Progress and Prosperity . 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memuji pidato Presiden Joko Widodo yang mengkritik lembaga keuangan dunia. Pernyataan Jokowi itu menunjukkan bahwa Indonesia ingin mandiri secara finansial dan tak tergantung pada lembaga-lembaga tersebut.

"Saya kira yang disampaikan Presiden cukup baik, kami melihatnya sebagai sebuah visi Presiden, termasuk politik kita di luar negeri. Kita kurangi ketergantungan kita dengan lembaga internasional," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Muzani menambahkan, pidato Jokowi tersebut juga sesuai dengan janji kampanye Jokowi, yakni berdikari di bidang ekonomi.

"Inilah ekonomi berdikari yang dijanjikan. Dulu kan Presiden menjanjikan berdikari. Pokoknya pidato Jokowi top," kata Muzani.

Namun, Muzani meminta Jokowi untuk konsisten dengan pidatonya tersebut. Dia meminta pidato itu harus diimplementasikan menjadi suatu kebijakan yang membuat ekonomi Indonesia bisa benar-benar mandiri.

Jokowi sebelumnya mengkritik sejumlah lembaga internasional. Selain PBB, Presiden juga mengkritik keberadaan dua lembaga keuangan dunia yang dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global, yakni Bank Dunia dan IMF. (Baca: Jokowi: IMF, Bank Dunia, dan ADB Tak Memberi Solusi)

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015).

Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved