Dikejar-kejar Suara Gaib, Tak Tahan Pria Ini Nyebur Sungai

Seorang pria bernama Ketut Budiarta (28) tiba-tiba loncat dari atas jembatan Pasar Kumbasari, Denpasar Barat

Editor: soni
zoom-inlihat foto Dikejar-kejar Suara Gaib, Tak Tahan Pria Ini Nyebur Sungai
tribun bali

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Seorang pria bernama Ketut Budiarta (28) tiba-tiba loncat dari atas jembatan Pasar Kumbasari, Denpasar Barat, Bali, Minggu (3/5/2015) sekitar pukul 18.15 Wita.

Sontak, kejadian ini membuat heboh pengunjung pasar petang itu.

Basuki (37) seorang pengunjung tersebut mengatakan, kejadiannya berlangsung cepat.

Kebetulan saat itu ia baru saja datang dan akan memarkirkan sepeda motornya.

Sejumlah orang pun segera berkerumun melihat kejadian tersebut.

Sebagian lagi ada yang berusaha mengangkat korban dari sungai.

"Saya sendiri hanya bisa melihat, soalnya sudah banyak orang yang berusaha mebolong korban," ungkapnya.

Menurutnya isu yang santer terdengar dari sejumlah warga yang melihat tingkah Budiarta sebelum kejadian, korban tampaknya sedang depresi.

Korban berjalan bolak-balik di jembatan tersebut.

"Ya kemudian peristiwa itu terjadi," kata dia.

I Ketut Budi (32), seorang petugas keamanan di pasar tersebut mengatakan, sesaat setelah mendapat laporan bahwa ada korban percobaan bunuh diri dirinya langsung mengontak BPBD agar segera meluncur ke lokasi kejadian.

Menurut dia, saat ia lihat ke bawah jembatan korban masih berada di sungai dan masih dalam kondisi hidup.

Melihat korban masih hidup ia bersama warga yang berada di lokasi berusaha menyelamatkan korban.

"Sesudah BPBD datang langsung kami bawa ke Sanglah," katanya.

Ia mengatakan sama sekali tak mengenal korban. Sejumlah pedagang yang ada di pasar tersebut juga mengatakan hal yang sama.

"Ndak ada yang kenal. Tetapi namanya nyawa ya kalau kita bisa menolong ya ditolong meski tak kenal," ujarnya.

Budiarta kemudian dirawat di ruang bedah Intalasi Rawat Darurat (IRD) RSUP Sanglah.

Ia mengalami luka di bagian leher dan kakinya patah.

Budiarta dalam kondisi setengah sadar. Sambil terus berhalusinasi. Budiarta mengucap 'jangan dicari-jangan dicari', sembari? menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Menurut seorang rekannya, Nyoman Indra, korban memang sudah sadar.

Budiarta pun bisa diajak untuk berbicara. Namun begitu, saat diajak berbicara selalu ngelantur.

"Dia sambil berhalusinasi kenapa keluarganya akan dibantai di Tabanan," ucapnya kepada Tribun Bali.

Dijelaskan Indra, sejak dua hari terakhir Budiarta mengalami hal semacam ini. Berhalusinasi dan tampak seperti orang ketakutan dan kebingungan.

"Dia memang dua hari ini mengalami kebingungan. Berbicara supaya keluarganya jangan dicari," ungkapnya.

Menurut dia, banyak 'orang' yang mencarinya. Ia mengatakan bahwa Budiarta "dipilih" menjadi seorang jero mangku. Namun ia tidak mau

Diduga itulah menyebabkan halusinasi dan ketakutan pada dirinya sendiri.

"Kalau dalam bahasa Bali itu disebut Nyungsung. Dia (Budiarta) itu memang ditakdirkan jadi pemangku. Karena menolak, biasanya memang seperti itu kejadiannya," tukasnya.

Sementara itu, rekannya yang lain yang satu perusahaan dengan Budiarta di Pelindo Pelabuhan Benoa, Wayan Sumadiarta, menyatakan di lingkungan pekerjaan tidak ada masalah dengan Budiarta.

Bahkan, Budiarta tampak biasa saja dalam pekerjaan.

Karena itu, dia kaget mendengar kabar rekannya itu nekat terjun ke sungai.

"Sebelumnya tidak ada masalah apa-apa dengan pekerjaan," urai Sumadiarta.

Sementara itu Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana saat dikonfirmasi mengatakan, dari data yang dihimpun oleh anggotanya di lapangan, diketahui Budiarta berasal dari Banjar Gede Parean, Baturiti, Tabanan.

Korban juga merupakan petugas keamanan di Pelindo Pelabuhan Benoa.

Lanjutnya, dari pengakuan korban, ia nekat berusaha mengakhiri hidupnya karena depresi ditinggal mati oleh seluruh keluarganya.

"Korban tidak ingat secara persis bagaimana bisa berada di Pasar Badung," ujar AKP Wisnu.

Namun yang jelas, dari pernyataannya, korban hanya ingat bahwa dirinya berusaha untuk menyelamatkan diri dari kejaran suara gaib yang terus terngiang di kepalanya.

"Karena itu korban pasrah dan menceburkan diri ke sungai sehingga mengalami luka bagian leher dan kaki kanannya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved