Kisah Tragis Angeline

Tunggu Otopsi, Ada Tidak Unsur Kejahatan Seksual pada Angeline

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menilai kematian Angeline (8) tidak wajar.

Editor: soni
tribunnews

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menilai kematian Angeline (8) tidak wajar.

Seperti diketahui, bocah itu dilaporkan hilang beberapa waktu lalu dan ditemukan tewas di halaman rumahnya di Bali, Rabu (10/6/2015).

"Kematiannya tidak wajar. Saya melihat ada unsur pidana," kata Arist kepada Kompas.com, Rabu siang.

Arist menduga, Angeline meninggal akibat kekerasan. Ia pun meminta agar dilakukan pemeriksaan apakah ada unsur kejahatan seksual terhadap Angeline. "Saya kira itu tunggu otopsi," ujar Arist.

"Saya melihat dugaannya mengenai hak waris untuk korban dan juga mengenai masalah kekerasan," ujar Arist.

Arist mengemukakan, Angeline adalah anak angkat dari Mg. Mg pernah menikah dengan warga negara asing, yang meninggal tiga tahun lalu. Sementara itu, orangtua kandung Angeline, tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebelumnya diberitakan, jasad Angeline ditemukan tertutup sampah di bawah pohon pisang, Rabu. "Kondisinya sudah membusuk saat ditemukan. Ditemukan di bawah pohon pisang dan ditutup sampah," ujar Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie.

Ronny mengatakan, saat ini jenazah sudah berada di RSUP Sanglah. "Untuk memastikan kondisi jenazahnya, kita tunggu dari dokter forensik, termasuk nanti otopsinya," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Tags
Angeline
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved