Saluran Anus Tertutup, Berat Bayi Malang Ini Hanya 2 Kg
Ketidakmampuan mengeluarkan kotoran dari anus juga menyebabkan perut bayi membengkak dan tubuh pucat sedikit memar berwarna hijau.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, HUGUAN - Kisah bayi berusia tiga bulan bernama Guo Enze ini sungguh menggetirkan.
Di usianya tersebut, berat tubuhnya hanya dua kilogram (kg). Rendahnya berat badan tersebut karena ia didiagnosis mengingap anus imperforata. Dengan kata lain, saluran anus tertutup dan tidak dapat mengeluarkan kotoran secara alami.
Akibat penyakit itulah menyebabkan berat badannya menurun dan tulang pun tampak pada tubuhnya.
Ketidakmampuan mengeluarkan kotoran dari anus juga menyebabkan perut Guo membengkak dan tubuh pucat sedikit memar berwarna hijau.
Dengan kondisi seperti itu sejatinya mengacu kajian medis, bayi itu harus segera dioperasi untuk membuka saluran anus. Malangnya, orangtua bayi tak memiliki biaya.
Guo dilahirkan dalam sebuah rumah sederhana di Huguan County Shanxi. Orang tua Guo keduanya pekerja migran dari Changzhi, Shanxi.
Ibu bayi ini Ren Minge (24) hidup dengan kondisi keterbelakangan mental. Sedangkankan ayahnya, Guo Hongqing (27) masih menderita patah tulang yang dideritanya dalam kecelakaan kerja dua tahun lalu.
Kakek-nenek anak itu tinggal serumah dengan Guo Enze dengan kondisi mengidap penyakit parah.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup, keluarga ini hanya memiliki penghasilan 2.000 Yen atau Rp 217 ribu yang merupakan gaji bulanan yang masih dibayarkan pabrik tempat Hongqung bekerja.
Kakek bayi, Zhang Dongsheng dilansir dari Shanghaiist, Kamis (30/7/2015) mengatakan, mereka hanya bisa memberi makan Guo susu bubuk yang ditetes ke mulutnya.
"Bayi itu hanya bisa buang air kecil dan mengeluarkan melalui uretra, yang menyebabkan dia mengalami rasa sakit. Jadi kami tidak bisa memberinya lebih banyak makanan," jelasnya,.
Penyakit yang diderita bayi malang itu pun akhirnya mendorong LSM, dan media nasional setempat menggalang dana.
Saat ini sudah terkumpul 10 ribu Yen untuk meringankan beban keluarga dan biaya pengobatan Gue Enze. (*)