Tragedi Berdarah di Paris

Mimpi Buruk Warga Paris: Sirene Meraung, Darah Berceceran, dan Kerabat Menangis

"Itu nyata, semua orang terkapar di lantai. Tidak ada yang bergerak di dalam restoran."

Editor: Andi Asmadi
thelocal.fr
Tim medis di Paris, Prancis. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sirene meraung, darah berceceran di jalanan, dan kerabat menangis adalah mimpi buruk bagi warga Paris, Prancis, akibat serangan teroris Jumat (13/11) malam, yang menewaskan setidaknya 153 orang.

"Kami mendengar suara senjata, ledakan selama 30 detik. Itu tak ada habisnya. Kami pikir itu kembang api," katanya Pierre Montfort, yang tinggal dekat dengan restoran Kamboja di Rue Bichat.

"Untuk sesaat, kita hanya bisa melihat api dari pistol. Kami tidak takut, bagaimana kita tahu dia akan dari menembak jendela?" kata saksi lainnya.

"Itu nyata, semua orang terkapar di lantai. Tidak ada yang bergerak di dalam restoran Kamboja, dan semua orang di lantai di bar Carillon, " kata Florence.

"Itu sangat tenang, orang tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Seorang gadis muda tengah dalam pelukan seorang pemuda. Dia tampaknya mati,"

Dilansir Sky News, Sabtu (14/11/2015), hingga kini setidaknya 153 orang tewas dalam serangan senjata, bom, dan penyanderaan di kota Paris, Jumat malam.

Adapun pelaku penyerangan yang menggunakan senjata AK-47 tewas tewas ditembak polisi Perancis.

Seorang pejabat menjelaskan dalam "pembantaian" dalam gedung pelaku melemparkan bahan peledak.

Adapun seorang saksi mengaku mendengar lendakan beruntun sebanyak lima kali sebelum pelaku ditembak mati polisi.

Sementara Presiden Francois Hollande dan pejabat pemerintah dilaporkan langsung turun ke lokasi kejadian. "Para teroris yang berada tak jauh di sini telah tewas," kata Hollande.

Dia menambahkan bahwa Prancis akan bersatu dan akan kejam terhadap pelaku penyerangan.

Seorang wartawan Prancis mengatakan ada 1.200 orang dalam tempat penyanderaan, dan beberapa dari mereka berhasil bertahan dengan bersembunyi di lantai atas.

Setidaknya 153 orang tewas, lebih dari 200 orang mengalami luka akibat rentetan serangan terorisme serentak dan berdarah yang mengguncang ibu kota Prancis, Paris, Jumat malam.

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, salah satu tim investigasi mencatat, 80 dari ratusan korban mengalami luka parah.

Sejauh ini, para korban telah dilarikan untuk menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved