Tragedi Berdarah di Paris

Saya Beri Nafas Buatan Tapi Dia tak Lagi Bernafas, Saya Peluk dan Bilang Menyayanginya

Seorang sahabat dari Nick Alexander, manajer merchandise band Eagles of Death Metal yang tewas akibat tragedi Paris

Editor: soni
thelocal.fr
Tim medis di Paris, Prancis. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PARIS - Seorang sahabat dari Nick Alexander, manajer merchandise band Eagles of Death Metal yang tewas akibat tragedi Paris, menceritakan detik-detik sebelum Nick menghembuskan napas terakhirnya.

Nick merupakan satu dari puluhan korban tewas saat serangan di gedung teater Le Bataclan, Paris, Perancis, di mana sebuah band rock asal AS, Eagles of Death Metal tengah mengadakan konser di tempat itu.

Menurut LA Times, saat itu tiba-tiba sejumlah teroris berhamburan memasuki gedung itu dan menembaki secara membabi buta orang-orang yang ada di dalamnya.

"Nick ditembak di depan mata saya," tutur sahabat lama Nick, Helen Wilson, yang pada saat itu sedang bersama Nick di venue acara. "Nick di depan saya saat kami berbaring di lantai, lalu seseorang bergerak, sehingga (para teroris itu) balik badan dan menembak ke arah kami," kata Helen menceritakan kejadian yang disaksikannya kepada Telegraph.

"Ia menghadapkan punggungnya ke arah saya dan saya tak bisa melihat apa yang telah terjadi. Saya terus mengajaknya berbicara dan memberikannya napas buatan," dia menambahkan.

"Lalu, ia tidak bisa bernapas lagi. Saya memeluknya dan bilang bahwa saya menyayanginya," kata Helen yang mengalami cedera pada kedua kakinya akibat insiden itu.

Para anggota band tersebut berhasil menyelamatkan diri dari venue acara namun Nick tewas tertembak saat para teroris menembak secara membabi buta.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved