OC Kaligis Tersangka Suap

OC Kaligis: Orang Korupsi Rp 18 Miliar Saja 2 Tahun Kok, Tenang Saja

Selama persidangan, Kaligis enggan mengakui adanya pemberian uang darinya kepada hakim dan panitera PTUN Medan.

Editor: Reny Fitriani
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa Otto Cornelis (OC) Kaligis menjalani sidang putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (22/9/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengacara Otto Cornelis Kaligis mengaku kesehatannya dalam kondisi yang baik untuk menjalani sidang tuntutan pada hari ini, Rabu (18/11/2015). Ia pun siap mengikuti pembacaan tuntutan hukuman dari jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sehat, sehat. Sudah siap untuk itu kok," ujar Kaligis saat ditemui di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu.

Bahkan, Kaligis mengaku telah mempersiapkan nota pembelaan atas tuntutan jaksa. Ia akan menjalani sidang tersebut dengan baik dan optimistis tuntutan jaksa tidak terlalu berat.

"Orang (korupsi) Rp 18 miliar saja (hukumannya) 2 tahun kok. Tenang aja," kata Kaligis.

Selama persidangan, Kaligis enggan mengakui adanya pemberian uang darinya kepada hakim dan panitera PTUN Medan. Padahal, saat pemeriksaan dalam sidang, tiga hakim dan satu panitera telah mengakui adanya suap itu. Kaligis didakwa menyuap majelis hakim dan panitera PTUN di Medan sebesar 27.000 dollar AS dan 5.000 dollar Singapura.

Suap tersebut untuk memengaruhi putusan gugatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas pengujian kewenangan Kejati Sumatera Utara terkait penyelidikan tentang terjadinya dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial (bansos), bantuan daerah bawahan (BDB), bantuan operasional sekolah (BOS), tunggakan dana bagi hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumut.

Uang tersebut didapat Kaligis dari istri Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti, yang ingin suaminya "aman" dari penyelidikan oleh Kejati Sumut. Diketahui, Evy memberikan uang sebesar 30.000 dollar AS kepada Kaligis untuk diserahkan kepada hakim dan panitera PTUN Medan.

Atas perbuatannya, Kaligis dijerat Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 UU No 31 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved