Transkrip Lengkap

(TRANSKRIP 5) Setya Novanto Sebut Jokowi Koppig yang Artinya Ndablek

SN: Pengalaman saya ya Pak. Presiden ini agak koppig (kopeh, bahasa belanda) tapi bisa merugikan semua.

Editor: Andi Asmadi
tribunnews
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) secara simbolis menerima buku Tanah Air dan Udaraku Indonesia dari sang penulis, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim (kiri), saat peluncuran buku tersebut, di Jakarta, Rabu (29/7/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Ini lanjutan transkrip lengkap percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan bos Freeport Ma'roef Sjamsoeddien.

MS: Diganggu?

MR. Ya enggaklah. Dia juga memulai itu jalan pelan-pelan sekarang. Miliknya Antam. Akhirnya dia bikin pabrik gula di NTT. Hmm begitu

MS: Ati-ati Pak. Betul Pak.

SN: Ngeri, makanya bolak-balik situ.

MR: Tentara

MS: Saya sudah dari 1983 sudah ke Papua.

SN: Oh oke

MS: Saya sudah tahu Papua, bagaimana antropologinya. Hati-hati Pak, gak semudah itu.

SN: Yayayaa. Percaya Pak

MS: Gak semudah itu Pak Papua. Mengedukasi mereka untuk merasa bahwa mereka akan dibangun untuk kesejahteraan mereka, tidak mudah Pak. Costnya tinggi Pak, betul. Kita bangun sekolah, minta dibangun rumah sakit. Tapi kalau ajak pers, hormat bapak. Masak kita sinterklas terus.

MR: Itu ya Freeport pernah bangun pagar yang bagus, yang indah itu buat di gedung. Itu yang bikin perusahaan gua. Punya pabrik di Bandung. Itu besinya di bawa pakai pesawat ke sana. Pegawai saya di bawa pakai pesawat. Gak tahu masih ada apa enggak sekarang. Loe bayangin, tukang-tukang gua naik pesawat

MS: Anu itu memang soal sikap mental Pak.

MR: Sadis itu, memang tidak gampang

MS: Kalau mau pembebasan lahan itu tidak mudah lho pak. Kalau tidak salah itu tiga kabupaten untuk PLTA itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved