(VIDEO) Kejam, Wanita Muda Ini Dipaksa Makan Kondom

Video hukuman terhadap seorang wanita di Papua Nugini menimbulkan kemarahan di dunia maya.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PORT MORESBY - Video hukuman terhadap seorang wanita di Papua Nugini menimbulkan kemarahan di dunia maya.

Dilansir Daily Mail, komisaris polisi memerintahkan investigasi segera, setelah ditemukan video yang mengkhwatirkan tersebut. Video itu mengungkap perlakuan tak layak terhadap wanita muda yang disuruh makan kondom.

Investigasi itu diharapkan dapat mengidentifikasi petugas polisi yang terlihat, lapor ABC.

Dalam video yang disaksikan Daily Mail Australia, seorang wanita muda dicaci maki karena membawa kondom. Petugas pun menyuruhnya menelan kondom-kondom itu.

Wanita itu diperingatkan oleh suara seorang yang diduga petugas polisi, bahwa wanita itu harus mematuhi perrintah. Bila tidak, dia akan dimasukkan dalam sel tahanan.

Laporan media sosial mengatakan, tayangan itu diambil di stasiun polisi di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby. Diduga di pinggiran Kota Boroko.

Di awal tayangan, terdengar petugas memukul meja dengan tangannya untuk mengintimidasi tahanan wanita, yang duduk kaku di kursinya. Petugas itu mengancam akan memasukkan wanita itu ke sel tahanan, kecuali dia makan kondom.

Wanita itu tersentak dan sambil tersedu memasukkan kondom ke mulutnya. Dia menyapu air mata saat mencoba menelan alat kontrasepsi itu.

Wanita itu juga dipaksa membuka mulutnya untuk membuktikan pada petugas polisi, dia sudah menelan kondom tersebut.

Di Facebook, netizen yang menyaksikan video itu mengecam tindakan yang dilakukan si petugas polisi. Mereka menyebut tindakan itu sebagai barbar dan tak beradab.

"Saya kasihan dengan wanita muda yang mengalami perlakuan tak manusiawi dan kejam seperti itu," tulis seorang netizen di Facebook.

"Ini di luar pemahaman manusia!!! Menelan plastik yang tidak bisa diproses sistem pencernaan adalah hal yang sangat berbahaya. Ini dapat mengakibatkan masalah besar bagi kesehatan wanita muda ini. Ini harus diselidiki, termasuk polisi yang melakukan ini," sebut yang lain.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved