Teken Kontrak Rp 34,6 Triliun, Mentan Andi Amran Hadirkan Pejabat KPK dan Polri

Pada TA 2016 dialokasikan pencetakan sawah baru seluas 200.600 ha, jauh lebih luas dibanding TA 2015 yang hanya 23.000 ha.

Editor: Andi Asmadi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencoba alsintan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan, kementerian yang ia pimpin telah melakukan refocusing anggaran.

Anggaran dari kegiatan-kegiatan yang dipandang kurang efektif, selanjutnya digunakan untuk meningkatkan program dan kegiatan komoditas strategis padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai, dan bawang merah.

"Ini dalam rangka percepatan swasembada dan peningkatan produksi dan produktivitas," kata Andi Amran saat acara penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2016 di lingkungan Kementerian Pertanian, Senin (4/1/2016).

Penandatanganan kontrak senilai Rp 34,6 triliun itu disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian dan dihadiri pejabat dari KPK, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, LKPP, Aster Kasad, serta instansi terkait.

Dalam rilis yang diterima tribunlampung.co.id, Senin, Menteri Pertanian mengatakan bahwa secara umum bantuan pemerintah pada TA 2016 lebih banyak dibanding TA 2015.

Bantuan alsintan pada TA 2016 sebanyak 100 ribu unit lebih banyak dibanding TA 2015 sebanyak 80 ribu unit, yang terdiri dari alsintan prapanen (traktor, rice transplanter, pompa air, dll) dan alsin pasca panen (combine harvester, power thresser, dryer, corn sheler, dll).

Pada TA 2016 dialokasikan pencetakan sawah baru seluas 200.600 ha, jauh lebih luas dibanding TA 2015 yang hanya 23.000 ha.

Mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan embung, dam parit, long storage, sumur tanah dangkal dan sumber-sumber air lainnya sebanyak 3.500 unit senilai Rp 350 miliar.

Sedangkan dalam rangka percepatan peningkatan populasi dan produksi daging, sebagian anggaran hasil refocusing digunakan untuk menambah indukan sapi sebanyak 15.000 ekor senilai Rp 450 miliar. Dengan demikian jumlah total indukan sapi pada tahun 2016 dialokasikan sebanyak 50.000 ekor senilai Rp 1,5 triliun.

Sehubungan dengan program Upaya Khusus (UPSUS) Percepatan Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai, maka pengadaan barang dan jasa TA 2016 difokuskan untuk mendukung UPSUS tersebut.

"Dalam rangka percepatan dan perluasan tanam, maka penyediaan alsintan pra panen seperti traktor, pompa air dan rice transplanter serta infrastruktur sumber-sumber air sangat penting dan strategis," kata Andi Amran.

Untuk peningkatan kualitas produksi padi, jagung dan kedelai dan mengurangi kehilangan hasil (losses), lanjutnya, pengadaan dan penyediaan serta distribusi alsintan pasca panen sangat penting.

Sementara itu, rehab jaringan irigasi tersier yang telah dilaksanakan pada areal seluas 2,4 juta ha dan alsintan yang telah didistribusi pada tahun 2015 menjadi investasi penting dalam mendukung penyediaan air dan peningkatan produksi pada musim tanam MH 2015/2016 dan MK I dan II 2016.

"Pencetakan sawah baru seluas 200.600 ha pada 2016 akan memberikan peluang perluasan areal dan peningkatan produksi yang cukup signifikan," papar Mentan.

Megakhiri arahannya, Menteri Pertanian mengharapkan, dengan dilakukannya kontrak lebih awal, pupuk dan benih bersubsidi diharapkan dapat disediakan dan didistribusikan tepat waktu dan jumlah, sehingga realisasi penyerapan pupuk dan benih bersubsidi dapat ditingkatkan. (*/rls)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved