Jaringan ISIS
Inilah Trio WNI yang Mengomandoi ISIS di Suriah
Ada tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disebut-sebut menduduki posisi yang cukup tinggi di hierarki kelompok ISIS yang berbasis di Suriah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Ada tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disebut-sebut menduduki posisi yang cukup tinggi di hierarki kelompok ISIS yang berbasis di Suriah.
Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyebut ketiganya saling berkaitan satu sama lain.
Badrodin menyampaikan bahwa di Suriah ada tiga tokoh Indonesia yaitu Abu Jandal, Bahrun Syah, dan Bahrun Naim.
"Ketiganya ini pimpinan," ucapnya, saat dihubungi pada Kamis (21/1/2016).
Penelusuran Tribunnews.com, ketiga nama tersebut ternyata cukup disorot oleh media asing, yang kerap menganggap ketiganya sebagai ancaman.
Berikut adalah profil tiga WNI yang menjadi pimpinan ISIS di Suriah, menurut sorotan sejumlah media asing.
Bernama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo, Bahrun Naim kembali mencuat namanya setelah dikatakan sebagai otak serangan di Sarinah.
Direktur Institute of Policy Analysis and Conflict, Dr Sidney Jones, mengatakan Bahrun telah menjadi ancaman sejak ia ke Suriah pada Januari 2015.
Pada November 2015, Bahrun pernah memuji hasil serangan yang dieksekusi oleh para militan ISIS di Paris pada laman blog pribadinya.
Bahrun juga dianggap sebagai perantara pimpinan ISIS dan Indonesia oleh direktur Global Terrorism Research Centre Monash University, Greg Barton.
Menurutnya, posisi itu mendukung Bahrun mendapat perintah langsung dari bos ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi melakukan serangan apapun di Indonesia.
- Bahrumsyah
Bahrumsyah dikenal sebagai komandan ISIS asal Indonesia yang berbasis di Suriah.
Sebagai pimpinan ISIS untuk pejihad Indonesia, ia dianggap memiliki kuasa untuk memerintahkan eksekusi serangan di Indonesia.
Sebelumnya, Bahrumsyah merupakan pemimpin dari kelompok militan Indonesia - Malaysia Katibah Nusantara, yang dibentuk 2014 lalu.
Ia juga diketahui merupakan mantan anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI), yang menjadi kunci pembentuk kelompok Katibah dan ancaman bagi Asia Tenggara.