Wanita Muda Ini Dijual, Dipaksa Layani 110 Pria dalam Waktu Hanya 22 Jam
Kisah pilu wanita muda tersebut bermula ketika ia dan ibunya berlibur ke Negeri Para Dewa saat usianya baru 14 tahun.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Suasana hati Jak yang tak terduga akan membuatnya tiba-tiba marah dan memukulnya tanpa alasan. Suatu hari ia menuangkan kendi air di atas kepalanya dan meludahinya di sebuah restoran, dan dia menyiksanya dengan berbicara tentang ibunya dan apa yang dia ingin lakukan padanya.
Kemudian Megan mulai merasa sakit dan menemukan dia hamil sepuluh minggu. Dia menceritakan itu pada Jak yang malah menendang perutnya dan menyebabkan dia keguguran pada usia 14.
Kekerasan fisik terus terjadi tanpa seharipun lewat tanpa ada tamparan atau tinju melayang, atau sering pula dia menyeretnya di sekitar ruangan dengan menjambak rambutnya.
Setelah dia menghabiskan enam bulan di Athena dan beberapa lama di Italia bekerja di jalanan sebagai pelacur, Jak mengatakan pada Megan bahwa ia akan pulang ke keluarganya.
Tapi nyatanya, kehidupan pahitnya sebagai pelacur tak juga berhenti. Hingga ia harus berhubungan dengan seorang mucikari yang menjualnya seharga 20 euro untuk bercinta selama lima menit.
Dan pada akhir malam pertamanya, dia berhubungan seks dengan lebih dari 50 pria. Minggu berganti bulan, ia pindah dari rumah bordil ke rumah bordil, berhubungan seks dengan rata-rata 50 orang per malam.
Pernah suatu kali Megan berkesempatan berbicara pada ibunya lewat telepon dan ia harus berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Mucikari memaksanya untuk mengirim kabar bahagia, tersenyum di foto dan pura-pura telah bekerja di sebuah kafe.
Kenyataannya, dia sangat menderita kekerasan fisik setiap hari dan terserang sifilis setelah dipaksa untuk melakukan hubungan seks tanpa kondom demi bayaran ekstra.
Megan berhasil lolos dari jeratan rantai perdagangan seks setelah mencoba bunuh diri saat usianya 20 tahun. Dia harus menghabiskan waktu tiga bulan di rumah sakit, di mana seorang petugas bisa memulihkan lagi kepercayaan dirinya.
Mereka menghubungi ibunya dan kemudian bersatu kembali. Sekarang, meskipun Megan mengatakan dia tidak menyalahkannya atas apa yang terjadi, ibu-anak itu tak lagi memiliki hubungan yang dekat.
"Sejujurnya, aku tidak melihat dia benar-benar sebagai ibuku. Kami tidak lagi dekat. Tak banyak yang harus kulakukan dengan dia. Di satu sisi, dia adalah semacam masa lalu," ungkapnya.
Setelah kembali ke Inggris, Megan berjuang dengan masalah alkohol selama 1,5 tahun terakhir, lalu dia mulai berhenti menyalahkan dirinya dan menerima kenyataan.
Dia sekarang hidup bahagia dengan pasangannya, dan mereka menantikan kelahiran anak mereka di bulan Maret nanti.
sumber: daily mail

 
	
										
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											