Es Kopi Berujung Maut
Pelakunya Berdarah Dingin, Kopi yang Diminum Mirna Bisa Menghabisi 25 Orang
Kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) menjadi perbincangan menarik.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) menjadi perbincangan menarik. Sudah 17 hari sejak meninggalnya Mirna polisi terus bekerja menentukan siapa tersangka dalam kasus tersebut. Mirna tewas usai minum es kopi vietnam di sebuah cafe yang berada di Grand Indonesia Jakarta Pusat.
Ternyata hasil laboratorium menemukan, kopi yang diminum Mirna mengandung racun berupa zat sianida.
Pertanyaaan pun muncul, siapa orang yang membubuhkan sianida ke dalam es kopi yang diminum Mirna.
Hasil laboratium pun menemukan kecocokan antara zat yang terkandung di kopi dengan yang ada di organ tubuh Mirna.
Ketua Presidum Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan secangkir kopi yang diminum Mirna dapat mengakibatkan kematian bagi 20 sampai 25 orang.
"Artinya, Sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna dosisnya sangat tinggi hingga bisa membunuh 20 sampai 25 orang dalam tempo singkat," ujar Neta dalam siaran persnya yang diterima tribunnews.com, Jumat (22/1/2016)
Melihat hal tersebut, neta menilai bila pelakunya benar-benar kejam.
"Kekejaman ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang berwatak sadis dan berdarah dingin," imbuh dia.
Tutur dia, dalam secangkir kopi yang diminum Mirna ditemukan Sianida bentuk NaCN (Sodium Sianida) dengan kadar 15 gram perliter, yakni 15.000 mg tiap 1.000cc.
Artinya, tiap cc kopi yang diminum Mirna mengandung 15 mg sianida. Jadi, kalau secangkir kopi Mirna sebanyak 250 cc, maka dalam cangkir kopi Mirna itu terdapat 250 x 15 mg NaCN sehingga totalnya 3750 mg.
Sedangkan dosis lethal yang bisa mematikan antara 150 sampai 200 mg. "Dengan begitu racun Sianida dalam secangkir kopi Mirna sesungguhnya dapat mengakibatkan kematian bagi 20 sampai 25 orang," katanya. Sianida merupakan senyawa kimia beracun bisa berbentuk gas, kristal, serbuk, atau cair yang dapat mengakibatkan kematian.
Dengan cara menghambat pengambilan oksigen oleh jaringan, sehingga mengakibatkan asfiksia.
Sianida masuk ke dalam tubuh bisa melalui oral, inhalasi, dermal, dan suntikan.
"Dosis lethal (dapat mengakibatkan kematian) yakni HCN 50-100 mg atau NaCN/KCN 150 sampai 200 mg," jelasnya.
Sianida sebenarnya digunakan sehari-hari untuk fumigasi dan industri logam. Melihat tingginya dosis Sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna, Neta melihat sepertinya pelaku memang hendak menghabisi korban dalam waktu sekejap.
"Pelaku seperti ini tidak boleh dibiarkan bergentayangan," ucapnya. Neta khawatirkan pelaku akan mengulangi perbuatannya dan menjadi contoh pelaku kejahatan lain untuk menirunya, sehingga aksi ini akan
meresahkan masyarakat.
"Memang tak mudah mengungkap kasus ini. Namun diharapkan kerja keras Polri akan menghasilkan langkah positif hingga pelaku bisa segera tertangkap," ucapnya.