Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) Wanita Ini Bunuh Kekasihnya Karena Sakit Hati
Handak mengatakan, Eki dan Widya menjalin hubungan cinta. Namun, Eki memutus hubungan asmara itu.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kapolsek Kedaton Komisaris Handak Prakasa Qalbi mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka Widya (20) karena sakit hati diputus cinta oleh korban Eki Hermawan.
Handak mengatakan, Eki dan Widya menjalin hubungan cinta. Namun, Eki memutus hubungan asmara itu.
Widya tidak terima dengan keputusan Eki. Menurut Handak, Widya beranggapan jika dirinya tidak bisa memiliki Eki, maka lebih baik Eki mati.
"Maka terjadilah peristiwa penusukan itu," papar Handak, Jumat (5/2/2016).
Menurut Handak, pembunuhan terhadap Eki Hermawan berawal ketika Widya kehilangan kontak dengan Eki.
Widya, tutur Handak, tidak bisa menghubungi ponsel Eki.
Widya lalu mencari tahu tempat kerja Eki. Widya mengetahui bahwa Eki bekerja sebagai sopir pribadi di Perumahan Puri Suropati Estate.
Widya mencari Eki di perumahan tersebut, Rabu (3/2/2016).
"Tersangka sudah membawa pisau yang dimasukkan di dalam tas," kata Handak.
Menurut Handak, Widya menunggu di perumahan itu dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib.
Setelah empat jam menunggu, Widya melihat Eki. Widya menghampiri kekasihnya itu.
Handak mengutarakan, mereka sempat berbincang. Pada pukul 16.00 Wib, Eki meminta Widya menunggu di depan perumahan. Eki pergi masuk ke rumah atasannya.
Malam harinya, Eki kembali menemui Widya. Pada pertemuan itu, Handak menuturkan, Eki memutuskan hubungan cintanya dengan Widya.
Eki, lanjut Handak, juga meminta Widya untuk tidak menghubunginya lagi.
Mendengar perkataan Eki, Widya sakit hati. Widya menarik kerah baju Eki lalu mengeluarkan pisau dari tasnya.
"Widya menusuk perut Eki bagian kanan setelah itu pergi," ujar Handak.
Eki berteriak karena tusukan senjata tajam. Teriakan itu didengar satpam perumahan.
Satpam menghampiri Eki yang sudah terduduk bersimbah darah. Atasan Eki membawa Eki ke rumah sakit. Nahas, nyawa Eki tidak tertolong.
Eki mengembuskan napas terakhir pada Kamis (4/2/2016) subuh.