Alat Canggih Pendeteksi Makanan Halal atau Haram, Temuan Hebat dari UGM
Electronic nose, makanan yang teridentifikasi berbahan babi bisa dengan cepat terdeteksi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SLEMAN - Cara untuk membedakan makanan halal dan haram, terutama untuk makanan yang mengandung unsur babi memang sukar terdeteksi.
Namun itu cerita lalu, kini pasca ditemukan electronic nose, makanan yang teridentifikasi berbahan babi bisa dengan cepat terdeteksi.
"Kerupuk kulit yang berbahan kulit sapi atau babi, itu bisa dideteksi dengan alat ini dengan cepat. Jadi tidak perlu diuji DNA-nya," ulas Kuwat Triyana, Ketua tim peneliti electronic nose di University Club (UC) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (20/2/2015).
Kelebihan elektronic nose sendiri menurut Kuwat, cara kerja alat ini mirip dengan hidung manusia.
Namun alat ini lebih peka dan dapat mendeteksi dengan cepat.
"Dibanding dengan alat laboratorium saat menguji TBC, dengan sampel yang sangat kompleks, dan membutuhkan waktu yang sangat lama di laboratorium. Alat ini (electronic nose) dapat lebih cepat mendeteksi bakteri TBC, dengan sangat cepat sekali," ulas Kuwat.
Tak hanya itu, electronic nose yang dikembangkan oleh Kuwat ini juga bisa digunakan untuk banyak hal. Di antaranya untuk menguji kualitas kopi, dan kualitas teh.
"Terakhir kami mengadakan uji standardisasi tempe," terangnya.
Persoalan makanan berformalin yang kerap meresahkan masyarakat, kini dengan alat tersebut antara makanan berformalin dan yang tidak dapat dengan mudah dibedakan.
"Alat ini (electronic nose) mampu untuk membedakan dengan tepat," ujar Kuwat. (*)