Sembilan Kades Geruduk Kantor PLN Tanyakan Pemadaman Listrik
"Pernah mati listrik sampai tiga hari, tapi diselengi hidup lampu cuma 2 jam saja,"
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Sebanyak 9 orang kepala desa dari Kecamatan Abung Tengah mendatangi kantor PLN, rayon Bumi Nabung, Lampung Utara, Selasa (5/4/2016).
Maksud kedatangan mereka untuk menanyakan permasalahan pemadaman listrik di daerah setempat. Seperti yang diungkapkan oleh Wahidin, kepala Desa Pekurun Utara, di desanya kondisi kelistrikan seperti tegangan kurang, yang mengakibatkan ketika menghidupkan lampu listrik menjadi redup. Kemudian, di tempat tersebut hanya ada satu gardu listrik di daerah setempat.
"Gardunya sering meledak, sudah dua kali meledak, dalam setahun terakhir, dan belum diperbaiki oleh PLN," ujarnya.
Senada diungkapkan kepala desa lainnya, Feri Ferdiansyah kepala desa Gunung Gijul, mengatakan pihaknya ke kantor PLN untuk menanyakan penyebab padamnya listrik di kecamatan Abung Tengah. Menurutnya, padamnya listrik di tempatnya bisa mencapai lebih 24 jam. "Pernah mati listrik sampai tiga hari, tapi diselengi hidup lampu cuma 2 jam saja," ujarnya.
Kemudian, di tempatnya juga jaringan listrik juga berbahaya, seperti ada kabel yang menyentuh tanah. Selain itu, tegangan yang Rendah mengakibatkan beberapa elektronik, seperti televisi, lampu, mesin air sering rusak. "Ada televisi milik satu warga meledak, akibat tegangan tidak stabil," keluhnya.
Ia berharap, apabila keluhan tersebut tidak ada solusinya, maka tidak menutup kemungkinan akan ada unjuk rasa dari warga di kecamatan Abung Tengah. "Tadi saja, Ibu-ibu mau demo ke kantor PLN, tapi kami cegah dan upayakan melalui perwakilan saja," bebernya.
Reva James Simatupang, Rayon Bumi Abung, mengatakan mengapa sistem kelistrikan sering padam, dirinya menjelaskan sumber listrik di Provinsi Lampung berasal dari PLTU 180 MW, PLT 118 MW, PLTG 16 MW, PLTD 20 MW, totalnya daya di Lampung sebesar 540 MW, kita masih disuplay dari Baturaja, 325 MW, total 865 MW. Kemudian beban kelistrikan keseluruhan di Provinsi Lampung sebesar 854 MW. "Ini Kalau keadaan normal, tidak ada permasalahan di jaringan pembangkit listrik," ujarnya.
Akan tetapi, pembangkit di Tarahan, Lampung Selatan ada kendala sedang ada pemeliharaan.
Kemudian, untuk Penyebab terganggunya jaringan, disebabkan beberapa faktor, seperti pohon ranting yang menyentuh jaringan listrik, antena TV dan umbul2 yang menyentuh jaringan listrik, membakar sampah dibawah jaringan listrik, ada layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik. "60 persen gangguan penyebabnya tanam tumbuh yang menempel dirangan," katanya.
Untuk jadwal pemadaman, sebenarnya sudah ditentukan dan telah dipublikasikan ke media masa. Akan tetapi, untuk lamanya waktu pemadaman yang lebih dari 24 jam, itu terjadi karena kesalahan teknis di lapangan. "Saya yakin dengan data di Kami, kalau pemadaman di kecamatan Abung Tengah, tidak lebih dari 24 jam," bebernya.
Mengenai jaringan yang mengganggu, pihaknya akan melakukan kunjungan kelapangan. Apabila ditemukan permasalahan, pihaknya akan segera melakukan perbaikan.
Kepala desa yang datang ke kantor PLN, berasal dari Desa Gunung Gijul, Desa Pekurun Utara, desa Gunung Besar (Bonglai), Desa Gunung Sadar, Desa Kedaton, Desa Sri Bandung, Desa Subik, Desa Kinciran. Kedatangan mereka pukul 11.45 berakhir sampai pukul 15.00 WIB. (ang)