Atasi Defisit Listrik, PLN Tambah Daya Hingga 185 MW Tahun 2016
"Transfer daya turun kemungkinan karena tegangan rendah. Namun untuk pemadaman, tidak memakan waktu lama, hanya sekitar satu jam saja," paparnya.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - PLN Distribusi Lampung menyatakan secara rinci bahwa daya mampu pembangkit Lampung dan transfer dari Sumatera Selatan (Sumsel) jika dalam kondisi normal, maka kelistrikan di Lampung tergolong aman.
Rinciannya, daya mampu pembangkit Lampung dan transfer dari Sumsel dalam kondisi normal rata-rata sekitar 865 MW, dengan pasok pembangkit sebesar 540 MW dan transfer sebesar 325 MW.
"Kalau kondisinya normal dan tidak ada gangguan, maka kondisinya aman. Namun, jika ada gangguan maka dipastikan mengalami defisit, yang berdampak pemadaman ke pelanggan," tutur Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Distribusi Lampung, I Ketut Darpa, Selasa (26/4/2016) sore.
Ketut memaparkan, pada Senin (25/4/2016) malam, pemadaman terjadi karena kondisi pembangkit masih dalam perbaikan dan dalam percobaan. Maka, terjadi defisit daya.
Beban puncak pada Senin malam, sambung Ketut, mencapai hingga 847 MW, yang mengakibatkan defisit daya di Lampung hingga 50,9 MW.
"Semua pembangkit sebenarnya sudah operasi tapi belum berjalan optimal. Misal, PLTU Sebalang 1 dan 2, hitungannya minimal 60 MW masuk, tapi baru 34 MW karena masih uji coba. Lalu, PLTU Tarahan 3 semestinya 88 MW karena masih perbaikan hanya 67,9 MW, PLTU Tarahan 4 seharusnya 88 MW hanya mendapat 45,4 MW," ungkapnya.
Sementara, Ketut menerangkan, transfer daya dari Sumsel pada Senin malam pun sempat mengalami penurunan. Biasanya, tranfer mencapai 300-325 MW saat kondisi normal, tapi pada Senin malam, hanya mendapat 270 MW.
"Transfer daya turun kemungkinan karena tegangan rendah. Namun untuk pemadaman, tidak memakan waktu lama, hanya sekitar satu jam saja," paparnya.
Guna mengatasi persoalan defisit daya, PLN Distribusi Lampung menyiapkan beragam perencanaan di tahun 2016.
Ketut menjelaskan, pihaknya akan menambah daya, dengan total sebesar 185 MW.
"Kalau penambahan daya itu sudah masuk jelas ada cadangan daya, sehingga tidak akan terjadi lagi byarpet di Lampung ini," tuturnya.
Penambahan daya sebesar 185 MW tersebut, terus Ketut, bersumber dari PLTMG Sutami sebesar 30 MW, yang ditargetkan masuk akhir bulan April 2016.
"Sudah diuji coba, baru masuk sebanyak 5,5 MW, dan diharapkan keseluruhan di bulan Mei 2016 sudah masuk," ungkapnya.
Kemudian, pembangunan mobile power plant (MPP) dengan daya sebesar 100 MW, yang akan dipasang di Tarahan dan direncanakan mulai masuk akhir Agustus mendatang.
"Terakhir, PLTP Ulu Belu 3 sebesar 55 MW, yang direncanakan mulai masuk pada bulan September 2016 mendatang," paparnya.
Ia pun menjelaskan, PLTU Sebalang saat ini masih dilaksanakan uji coba karena penanganannya dilakukan oleh pihak rekanan.
"Sebalang untuk sekarang ini sifatnya hanya men-support saja karena masih ditangani pihak rekanan," tandansya.