Ini Lima Gerakan Kebangsaan dan Sosial Hasil Saresehan Pancasila di Way Kanan

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY KANAN - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, dan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Way Kanan menggelar Saresehan Kesetiaan Pancasila dan NKRI di aula SMP Bhakti Baradatu, Kamis (2/6/2016).

Saresehan tersebut menghasilkan lima kesepakatan gerakan kebangsaan dan sosial.

"Pertama, penegasan setia pada Pancasila dan NKRI. Kedua, ngobrol bareng Ramik Ragom (beragam) untuk merekatkan tali silaturahmi lintas sektoral. Ketiga, silaturahmi kebangsaan, donor darah, gerakan bersih-bersih, dan tanam pohon. Keempat, kaderisasi kepemimpinan lintas sektoral, untuk mendorong tumbuhnya generasi muda berwawasan kebangsaan, yang siap bekerja untuk masyarakat. Lalu yang terakhir, aktif mengampanyekan keberagaman melalui media," ujar Ketua Pemuda Katolik Andreas Natalis Sapta Aji, Kamis.

"Mari bersama-sama menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam diri kita," tambah Aji.

Ketua Yayasan Bhakti Baradatu, Markus Tri Cahyono menegaskan, pihaknya mengapresiasi Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, yang menjadi inisiator kegiatan kebangsaan tersebut.

"Saya pribadi bertemu Gus Dur sekitar empat kali. Beliau tahu saya Katolik dan menghargainya. Di depan umat Islam, beliau kiai. Namun di luar itu, Gus Dur budayawan, bapak perekat bangsa. Pemuda Katolik sebenarnya ingin banyak kegiatan seperti ini, namun dari dulu minder, nanti direspons baik atau tidak oleh masyarakat? Tapi, harapan itu akhirnya terwujud dengan adanya upaya, penegasan, dan penghormatan akan keberagaman oleh Pemuda Ansor Way Kanan. Ini kami apresiasi positif sekali," papar Markus.

Wakil Ketua PC Ansor Way Kanan Sudarmadi menegaskan, Pancasila adalah perekat.

"Sampai kiamat pun, kita tetap perlu Pancasila," ujar Sudarmadi.

(Rls)