Ramadan 2016
Aneka Takjil di Bazar Kuliner Lapangan Saburai
Contoh saja aneka takjil mulai sari es buah, kolak, es cendol, jajanan pasar, hingga makanan ringan pabrikan tumpah ruah di sana.
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Selain rutinitas tarawih dan tadarus yang khas menghiasi malam, keramaian bazar kuliner, pasar murah, dan buka puasa bersama menjadi ciri tersendiri di bulan Ramadan.
Seperti yang terlihat di kota Bandar Lampung, bazaar kuliner digelar di berbagai tempat di pusat-pusat kota. Misalnya, di Lapangan Saburai.
Pada bulan puasa, separuh dari luas lapangan dijadikan area bazar. Di mana, masyarakat sekitar akan dengan mudahnya mendapatkan aneka penganan, dan sajian menu untuk berbuka puasa.
Keberadaan lapangan yang notabene berada di jantung kota Bandar Lampung, menjadi alasan tersendiri mengapa banyak warga berdatangan ke lapangan tersebut.
Selain mudah dijangkau, aneka kuliner yang ditawarkan pada bazar itu pun beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat sekalipun.
Contoh saja aneka takjil mulai sari es buah, kolak, es cendol, jajanan pasar, hingga makanan ringan pabrikan tumpah ruah di sana.
Adalah Ami, perempuan paruh baya, yang menjadi satu dari sekian banyak penjaja menu untuk berbuka puasa di Lapangan Saburai.
Ami yang pada hari-hari biasa berjualan nasi uduk di kediamannya, beralih menjadi pedagang yang menyajikan aneka takjil untuk berbuka puasa.
"Khusus di bulan ini, saya jualan di sini (Lapangan Saburai). Ada macam-macam, es cendol, rujak, otak-otak, roti, sama jajanan pasar juga," begitu katanya.
Salah satu takjil yang biasanya dicari pengunjung, kata Ami, adalah es cendol sebagai minuman pembuka, sebelum menikmati makanan inti saat berbuka puasa.
Cendol yang dijajakan Ami adalah cendol yang terbuat dari tepung beras, dengan cita rasa manis yang diambil dari saus berbahan dasar gula jawa, yang dimasak dengan air.
Tekstur cendol yang terbuat dari tepung beras itu cenderung lebih empuk dan lembut saat dikonsumsi, cendol beras yang berwarna hijau dengan ukuran yang kecil-kecil, sehingga memudahkan saat diminum, menggunakan sedotan yang telah disediakan.
Butiran cendol beras rupanya tidak sendiri. Sebab, minuman cendol yang dijajakan Ami dilengkapi dengan cincau hitam, dan kolang kaling yang diiris tipis-tipis memanjang, lantas dipadu menjadi satu dalam gelas.
Setelah ditata di dalam gelas, bulir cendol, irisan cincau hitam dan kolang-kaling tersebut lalu disiram dengan saus gula jawa kental nan manis, dan santan yang gurih sehingga semakin menambah cita rasanya, ditambah lagi dengan es batu yang tentunya akan membuat minuman manis tersebut semakin segar saja.
Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, satu gelas es cendol tersebut dipatok dengan harga Rp 7 ribu saja.
Tidak cukup sampai di situ saja, masih di kedai milik Ami, pengunjung akan dapat memilih makanan lain untuk camilan saat berbuka puasa, ataupun dinikmati sembari bersantai, setelah menunaikan ibadah salat tarawih dan tadarus bersama.
Aneka jajanan pasar mulai onde-onde hingga risol dengan berbagai isian juga lengkap tersaji untuk Anda. Jenis jajanan pasar tersebut dijual dengan harga Rp 2 ribu per potong, cukup terjangkau jika melihat ukuran dari masing-masing jajanan pasar tersebut, yang bisa dibilang lumayan besar.
Belum lagi dengan rasanya, seperti onde-onde yang lembut lengkap dengan isian kacang hijau dan polesan wijen pada bagian luar, serta risol gurih dengan isian berbumbu yang menggugah selera.
Atau, anda bisa juga mencoba otak-otak ikan yang gurih lengkap dengan sambal yang kental dan khas. Otak-otak yang dibungkus dengan daun pisang, dibakar langsung saat Anda memesannya kepada si penjual.
Otak-otak hangat berpadu dengan gurihnya bumbu tentu sangat pas untuk menjadi pengantar yang sedap, sebelum Anda berbuka dengan menu makanan berat.
"Kami di sini dari sore sampai jam delapan malam, dan buka selama bulan Ramadan," tambah Ami.