Polisi Tetapkan Mahasiswi Tewas Kecelakaan Motor Sebagai Tersangka
Indra mengatakan, ketika itu, Nur yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dari arah Perumahan Wijaya, hendak menyeberang ke Jalan Pangeran Tirtayasa.
Penulis: wakos reza gautama | Editor: Ridwan Hardiansyah
Laporan Reporter Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menanggapi laporan Adi Kurdi mengenai kasus kecelakaan lalu lintas, yang dialami anaknya bernama Nur hingga meninggal dunia, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Komisaris Indra Novianto menyatakan, Nur, mahasiswi IAIN Raden Intan adalah tersangka dalam kasus tersebut.
Menurut Indra, penyidik menetapkan dua tersangka.
“Satu tersangka bernama Darma dan tersangka satunya adalah Nur,” kata Indra di Lapangan Saburai, Kamis (9/6/2016).
Menurut dia, Darma menjadi tersangka karena melarikan diri usai kecelakaan terjadi.
Indra menjelaskan, alasan Nur yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas itu, juga menjadi tersangka.
Indra mengatakan, ketika itu, Nur yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dari arah Perumahan Wijaya, hendak menyeberang ke Jalan Pangeran Tirtayasa.
Pada saat bersamaan di Jalan Pangeran Tirtayasa, melintas tiga sepeda motor yang dikendarai Darma, Edi, dan Anton.
“Nur ini tidak antisipasi. Dia tidak berhenti dulu langsung menyeberang ke Jalan Tirtayasa. Harusnya dia utamakan pengendara di jalan utama,” kata Indra.
Itulah dasar polisi menetapkan Nur sebagai tersangka. Biarpun begitu, kata Indra, Darma pengendara yang terlibat tabrakan dengan Nur, juga tersangka.
Itu karena Darma melarikan diri usai tabrakan. Indra menuturkan, Darma belum tertangkap dan masih dalam pencarian petugas.
Adi, ayah Nur, menuntut keadilan ke Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin di Lapangan Saburai. Adi meminta pelaku yang menabrak anaknya hingga tewas, diproses secara hukum.