Mudik Lebaran 2016

Pemudik Bus di Lampura Tahun Ini Turun Hingga 50 Persen

"Di H-2 ini saja kami cuma memberangkatkan 30 penumpang ke Pulau Jawa, kalau tahun lalu bisa mencapai 50-60 penumpang perharinya"

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Anung
Bus penumpang di salah satu pool di Kotabumi 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Memasuki H-2 lebaran, tidak terlihat adanya lonjakan penumpang bus tujuan Lampung Utara-Pulau Jawa. Bahkan terjadi penurunan sekitar 50 persen.

Hal itu berdasarkan pantauan di sejumlah Pool Bus Anta Kota Antar Provinsi (AKAP) yang ada di Kotabumi, Senin (4/7).

"Tahun ini yang mudik ke Pulau Jawa sepi mas," ujar Agus, Pimpinan Pool PO Putra Remaja perwakilan Kotabumi.

Menurutnya jika dibanding tahun lalu, jumlah penumpang dimusim mudik kali ini sangat menurun drastis.
"Kalau tahun lalu ketika memasuki musim lebaran, untuk pool perwakilan Kotabumi saja bisa memberangatkan penumpang satu bus perhari yang berisi 40 orang, tapi tahun ini perhari hanya 10-11 penumpang saja,"terangnya.

Senada diungkapkan Nyoman, Kepala PO Rosalia Indah perwakilan Kotabumi. Ditahun ini, sambungnya, jumlah penumpang dari Lampura menuju pulau jawa, sangat menurun jika dibanding tahun lalu.

"Di H-2 ini saja kami cuma memberangkatkan 30 penumpang ke Pulau Jawa, kalau tahun lalu bisa mencapai 50-60 penumpang perharinya. Yang jelas tahun ini berbeda dari biasanya,"kata Nyoman.

Dirinya menilai, jika penurunan jumlah penumpang menjelang lebaran kali ini, dikarenakan faktor hasil pertanian yang merosot. "Pelanggan saya yang biasanya tiap tahun mudik tapi ini tidak, karena hasil panen mereka nggak maksimal,"pungkas pria paruh baya ini‎.

Sejumlah, penumpang mengaku lebih memilih menggunakan bis, daripada kendaraan pribadi. Salah satunya, di terangkan Nuramini (35) warga Semuli Raya, Abung Semuli. Dirinya berangkat bersama dengan dua anaknya, ke Semarang. "Saya baru tahun ini mudik sama anak-anak. Saya pilih bis, karena gak repot dijalannya. Kalau pakai motor atau mobil, perlu banyak biaya, untuk makan dijalannya, belum yang lainnya," katanya.

Selain itu, resiko jika menggunakan kendaraan pribadi, juga sangat tinggi. Kalaupun naik bis, bisa diminimalisir, karena supir yang ekstra hati-hati dalam perjalanan. ‎ (ang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved