Idul Fitri 1437 H

2 Jemaah di Indonesia Ini Sudah Gelar Salat Id

Jemaah Latiful Akbar menggelar Lebaran lebih awal, berdasarkan pemantauan dari 14 Yayasan Latiful Akbar di seluruh tanah air, yang menyepakati bahwa

Kompas.com
Puluhan jemaah Latiful Akbar di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggelar shalat Idul Fitri sebagai tanda berakhirnya bulan suci ramadhan. Selasa, (05/07/2016). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BONE - Puluhan jemaah Latiful Akbar yang bermukim di Macedde, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Taneteriattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggelar ibadah salat Idul Fitri di Masjid Latiful Akbar, Selasa (5/7/2016).

Jemaah Latiful Akbar menggelar Lebaran lebih awal, berdasarkan pemantauan dari 14 Yayasan Latiful Akbar di seluruh tanah air, yang menyepakati bahwa 1 Syawal jatuh pada hari ini.

Jemaah Latiful Akbar merupakan jemaah zikir yang mengenakan sorban, serta jubah panjang sebagai ciri khas identitas mereka.

"Berdasarkan pemantauan dari 14 Yayasan Latiful Akbar di seluruh tanah air, yang menyepakati bahwa Lebaran jatuh pada hari ini," jelas Hadrawi Daeng Parani, pimpinan Jemaah Latiful Akbar Kabupaten Bone.

Sementara itu, di Medan, jemaah tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliah pimpinan Buya Prof DR Syekh Salman Da'im tak lagi melaksanakan salat Tarawih selepas salat Isya, Senin (4/7/2016).

Pengikut silsilah Naqsyabandiyah ke-36 sesudah Rasulullah itu, langsung menggelar takbiran, Selasa (5/7/2016) sekitar pukul 07.00 WIB, mereka melakukan ibadah salat Idul Fitri.

"Kami baru selesai melaksanakan salat Idul Fitri. Hari ini, kami Lebaran, selepas salat Isya semalam, kami langsung takbiran. Seluruh jamaat Thariqot Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliah di nusantara melaksanakannya," kata Willy, salah seorang jemaah yang dikonfirmasi via telepon selulernya.

Menurut Willy, tarekat yang dianutnya berpusat di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Ada 12 rumah ibadah suluk atau pesantren di Indonesia yang dimiliki tarekat itu. Salah satunya berada di Medan.

Menurut dia, pengikut aliran itu ada jutaan orang. Di Sumatera Utara, ada sekitar 10.000 jemaah. Buya Prof DR Syekh Salman Da'im adalah Mursyid atau guru besar ilmu tarekat dan suluk.

Sementara itu, di Medan, takbiran dan salat Id dipusatkan di rumah suluk pondok Pesantren Darus Syafa Li Ahli Taqwa Thariqot Naqsyabandiah Alkholidiah Jalaliah di Jalan Kongsi, Pasar 4 Gang Leman Harahap, Marindal, Kabupaten Deli Serdang. Salat dipimpin oleh imam Syekh Muda Nur Zikri dan khatib Syekh Muda Anwar Syazali.

"Ini yang ketujuh kali dilaksanakan di Medan," kata Willy.

Penetapan 1 Syawal dan 1 Ramadan mereka menggunakan hisab Qamariyah. Ditanya kenapa berbeda dengan hari dan tanggal yang sudah ditentukan pemerintah, dia bilang tidak ada masalah dan itu sama saja.

"Kalau masalah waktu itu sama saja. Kalau yang namanya hari besar, hari Tasyrik, ya dua hari Lebaran, ya sama saja. Memang kebetulan hitungannya kami hari ini lebarannya," pungkas Willy.

Sebelumnya, tarekat itu menetapkan awal Ramadan lebih cepat sehari dari ketetapan pemerintah. 1 Syawal 2015 juga lebih cepat sehari.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved