Pinjam Uang Sopir Taksi, Pria Ini Ajak Kencan Seorang Wanita di Hotel Lalu Dibunuh
Terlebih, setelah berhubungan badan, pelaku mengajak korban ke Wisma Warta, tempatnya menginap.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Usai mengorek keterangan awal dari Komang Arim Sujana, pelaku pembunuhan Ni Luh Tety Ramuna, jajaran Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat (Denbar) masih terus melakukan pengembangan, terhadap kasus pembunuhan di Wisma Warta Jalan Pidada VI No 4, Kelurahan Ubung, Denpasar, Bali.
Dari kronologis kejadian yang dipaparkan tersangka kepada penyidik, terdapat beberapa keterangan tersangka yang berpotensi mengembangkan kasus itu menjadi pembunuhan berencana.
Dalam keterangan awal kepada penyidik, tersangka Komang Arim mengatakan, dirinya menunggak biaya penginapan di wisma selama berhari-hari.
Selain itu, pria pengangguran itu menyewa taksi dan meminta sopir untuk mengajaknya berkeliling Denpasar, dengan tujuan mencari wanita yang bisa diajak berkencan.
Pengakuan sopir taksi, Gede Getas Hariadi, tersangka menyewa taksi selama kurang lebih sembilan jam, dan menunggak pembayaran taksi.
Bahkan, menurut Gede Getas, saat menyewa kamar Hotel Diana untuk berhubungan badan dengan korban, pelaku meminjam uang kepada dirinya.
Hal tersebut mengindikasikan pelaku sedari awal memang tidak membawa uang sama sekali alias bokek.
“Keterangan awalnya kan memang demikian, dari apa yang dia katakan dan setelah kami mencocokkan dengan keterangan sopir taksi, bisa dibilang si tersangka lagi bokek saat itu,” ujar Panit Reskrim Polsek Denbar, Iptu Putu Ika Prabawa, Jumat (22/7/2016).
Pada poin tersebut, muncul kejanggalan dari keterangan pelaku.
Jika sedari awal memang tidak memiliki uang sama sekali, pelaku tentu mengetahui konsekuensinya.
Ia harus membayar biaya penginapan, sewa taksi, dan biaya “servis” kepada teman kencannya.
Terlebih, setelah berhubungan badan, pelaku mengajak korban ke Wisma Warta, tempatnya menginap.
Poin itulah yang bisa mengubah penyidikan, dari penyidikan pembunuhan biasa menjadi pembunuhan berencana.
Dikonfirmasi terpisah, Iptu Putu Ika masih belum dapat menjelaskan apa tujuan pelaku membawa korban ke Wisma Warta, usai berhubungan badan di Hotel Diana.
Apakah memang dia berniat menghabisi korban di wisma lalu mengambil hartanya, atau untuk tujuan lain. Menurut Putu Ika, penyidik akan mendalami poin tersebut.
