Densus 88 Tangkap Terduga Teroris
Rencanakan Teror di Batam dan Singapura, 6 Terduga Teroris Diduga Sekongkol dengan Bahrun Naim
Kepala Polri Jendral Polisi Tito Karnavian mengomentari ditangkapnya enam orang yang diduga masuk jaringan teroris.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BATAM - Kepala Polri Jendral Polisi Tito Karnavian mengomentari ditangkapnya enam orang yang diduga masuk jaringan teroris. Mereka ditangkap karena diduga merencanakan teror di Batam dan Singapura.
“Penangkapan enam orang. Ditangkap di Palu tiga orang. Enam orang ini pernah merencanakan langsung dengan Bahrain Naim di Suriah,” kata Tito di sela kunjungan kerjanya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2016).
Tito mengatakan, penangkapan enam orang terduga teroris itu berkaitan dengan antisipasi rencana serangan di Singapura dan Batam. Salah satu terduga teroris, GRD (31), berhubungan dengan jaringan pelaku bom bunuh diri di Mapolres Solo, Nur Rokhman.
GRD diduga pernah menyebrangkan dua orang asal Uighur, Tiongkok, dari Malaysia secara ilegal. Namun, dua orang Uighur itu sudah ditangkap, salah satunya telah dideportasi kembali ke China.
“Batam itu bagian dari Bahrun Naim, mereka akan lakukan serangan di Batam dan Singapura,” ujar Kapolri.
“Ini kaitan dengan rencana aksi yang akan dilakukan bulan Desember nanti. Jaringan mereka tersebar di Indonesia, Tiongkok dan Thailand,” ujar Kapolri.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Jumat (5/8/2016), menangkap sejumlah terduga anggota kelompok teroris Katibah Gigih Rahmat dan pimpinannya di Batam, Kepulauan Riau.
Enam nama yang ditangkap yaitu GRD (31) yang merupakan pimpinan kelompok, beserta lima anggotanya bernama TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19). Diketahui, GRD merupakan fasilitator keberangkatan warga negara Indonesia ke Suriah melalui Turki.