Gaji TKW Ini Sangat Fantastis, Kuliahkan Tiga Anak dan Kirim Uang Ibunya di Lampung

Saat itu perempuan asal Bojonegoro hanya digaji 110 poundsterling atau hanya setara dengan Rp 2,1 juta.

Dokumentasi Pribadi/BBC Indonesia
Musiri bersama dengan salah satu putrinya di halaman rumahnya di Bojonegoro, Jawa Timur. 

Kini Ida tinggal di sebuah rumah tak jauh dari jalan utama, dan sudah punya dua anak, masing-masing berusia tiga bulan dan dua tahun.

Soal visa serta paspor, ia mengaku sudah mengantongi semua dokumen penting tersebut.

"Visa sudah beres, paspor juga sudah beres. Dan insya Allah mengajukan lagi tahun 2018, visa domestic worker continue (perpanjangan visa pekerja domestik)," Ida berkisah.

Meskipun sudah memiliki dua anak, Ida mengaku masih bisa membantu ibunya di Lampung dengan mengirimkan uang secara berkala.

Kisah Musiri dan Ida, menurut Anis Hidayat, Direktur Migrant Care, mencerminkan mobilitas sosial ekonomi pekerja domestik dan itu terbukti di kampung-kampung asal mereka.

"Hasil penelitian Migrant Care tahun 2014 dan yang juga kita lakukan lagi tahun 2015 itu menunjukkan bahwa memang buruh migran perempuan yang bekerja sebagai PRT di banyak negara merupakan aktor penting dari pembangunan di Indonesia.

"Para TKI itu secara nyata menggerakkan pembangunan. Di NTT, misalnya, itu hampir mayoritas sarjana, dan di NTB itu sumbangan buruh migran perempuan karena jerih payah mereka di luar negeri," Anis menjelaskan.

Di samping "menelurkan" sarjana, Anis menambahkan, sebagian TKI yang pulang melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi. Hasil nyata lain yang jamak dilihat adalah pembangunan fisik, terutama rumah, di kantong-kantong daerah asal TKI.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved