Berita Video Tribun Lampung

(VIDEO) Malam Puisi Bandar Lampung, Saat Bait demi Bait Terangkai dan Menggema

Para pembaca puisi tersebut merupakan sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Komunitas Malam Puisi Bandar Lampung. Komunitas itu mewadahi para

Penulis: Yoga Noldy Perdana | Editor: Ridwan Hardiansyah

Laporan Reporter Tribun Lampung Yoga Noldy Perdana

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – “Perihal kopi yang masih tertahan pada dahan itu, dibiarkan memerah sembari mendengar cerita rimbun dedaunan terhadap semut-semut, dan terhadap angin yang kelak menanggalkan segala yang bercerita.”

Demikian, sebait puisi yang dilontarkan seorang pemuda di sebuah kafe di Jalan Sultan Agung, Way Halim, beberapa waktu lalu.

Pembacaan puisi ini diikuti pula oleh sekelompok orang lain secara bergantian.

Riuhan tepuk tangan pun menghampiri mereka usai puisi selesai dibacakan.

Para pembaca puisi tersebut merupakan sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Komunitas Malam Puisi Bandar Lampung. Komunitas itu mewadahi para pencinta, pembuat, dan penghobi puisi di Bandar Lampung.

Komunitas yang sudah berdiri di Bandar Lampung sejak 2013 tersebut, memiliki slogan Datang, Dengarkan, dan Bacakan Puisimu.

Secara rutin, mereka melaksanakan pembacaan puisi setiap satu bulan sekali. Kegiatan itu mereka namakan Ibadah Puisi.

Penanggung jawab Komunitas Malam Puisi Bandar Lampung, Galih Aditya mengatakan, Malam Puisi dibentuk untuk mewadahi orang-orang yang suka dengan puisi, baik itu suka membuat, membaca, ataupun mendengarkan.

“Mengingat kurangnya wadah bagi pencinta puisi di Bandar Lampung, maka Malam Puisi didirikan sebagai ajang apresiasi terhadap karya sastra, terutama puisi bagi para pencinta puisi di Lampung,” tutur Galih.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved