Es Kopi Berujung Maut
Diungkapkan Temannya, Jessica Cerita Ingin Bunuh Orang dengan Pistol dan Racun di Australia
"Sehingga, pola Jessica berelasi kepada temannya mulai enggak nyaman. Kristi juga memberikan sesuatu dan fakta lain juga," katanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA – Psikiater forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti mengungkapkan, kebiasaan Jessica Kumala Wongso pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Informasi tersebut didapat dirinya dari rekan Jessica, Kristie Lousie Charter di New South Wales Australia.
Menurutnya, selain membawa keterangan dari Kristie, ia juga meminta seluruh hasil penyidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya untuk dicocokkan, berdasarkan keseharian Jessica di negeri kanguru tersebut.
"Di Australia, saya bertemu dengan salah satu temannya, Kristie. Dan, Kristie tidak menjelaskan dan tidak memperlihatkan hasil kinerja Jessica di Australia itu bagus," kata Natalia saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Kamis (18/8/2016).
Natalia memastikan, berdasarkan keterangan Kristie, Jessica pernah dirawat di rumah sakit akibat percobaan bunuh diri tersebut.
"Sehingga, pola Jessica berelasi kepada temannya mulai enggak nyaman. Kristi juga memberikan sesuatu dan fakta lain juga," katanya.
Kristie mengatakan, saat dirawat di rumah sakit, Jessica sangat emosional karena tidak diperkenankan pulang.
Jaksa penuntut umum lalu membacakan berita acara pemeriksaan Kristie.
"Saya bacakan, apakah benar seperti ini 'Para bangsat ini tidak mengizinkan saya pulang dan mereka memperlakukan saya seperti pembunuh, seandainya saya mau membunuh bisa membunuh bisa menggunakan pistol atau dosis yang tepat menggunakan racun.' Ini kata Kristie kepada Anda saat itu?" tanya jaksa.
Natalia membenarkan pernyataan tersebut. Hanya saja, Kristie mengaku tidak tahu apa maksud perkataan Jessica.
Dokter Natalia menambahkan, Jessica ingin bunuh diri karena diketahui putus dengan pacarnya di Australia.
Selain itu, Jessica juga pernah kecelakaan dengan menabrakkan mobilnya ke rumah panti jompo di Australia, dalam keadaan mabuk.
"Jessica pulang ke Indonesia itu bukan untuk liburan, tapi untuk menghindari beberapa permasalahan yang terjadi di Australia," katanya.