Enggan Mengemis, Bocah 12 Tahun Penderita Leukimia Ini Pilih Jualan Pempek Buat Hidupi Keluarganya
Bocah yatim sejak usia empat tahun itu, sangat sederhana. Boleh disebut, hidupnya penuh kekurangan.
Kabar kehidupan Bayu juga menjadi perhatian Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Babel. Mereka melakukan verifikasi dan pendataan terhadap keluarga Bayu.
Wakil Ketua BAZNAS Babel masing-masing Syamsir, Arif, Syamsul dan Ali Imram menyatakan, badan amil tersebut akan menyalurkan zakat untuk Bayu, setelah memastikan kelayakan dari hasil verifikasi.
"Tentunya sudah tugas kami membantu umat dalam kondisi seperti ini. Termasuk, untuk pengobatan bisa mendaftar di Rumah Sehat BAZNAS," ungkap Syamsir.
Sedangkan, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Pangkalpinang, Mikron Antariksa menyebutkan, keluarga Venti sudah didata dan dipersiapkan untuk dibangun rumah di lahan milik mereka sendiri. Menurutnya, biaya untuk membangun rumah ditanggung pemerintah.
Hanya saja, belum dapat dipastikan rumah tersebut kapan akan dibangun. Bayu dan keluarganya adalah warga asli Kota Pangkalpinang, yang baru-baru ini mengundang perhatian netizen.
Kisah Bayu dengan penyakit leukimianya namun pantang menyerah, menarik simpati banyak orang. Bayu merupakan potret kekinian masyarakat yang mulai langka.
Tak banyak yang mampu menjalani hidup sekuat Bayu. Tidak berlebihan rasanya, Bayu menjadi inspirasi masyarakat Babel, bisa jadi juga dunia.