Ashanty Ngaku Rugi Rp 5 Miliar Akibat Produk Ashanty Beauty Care Disebut Berbahaya
Penyanyi Ashanty (31) mengalami kerugian sekitar Rp 5 miliar karena produk kecantikan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Penyanyi Ashanty (31) mengalami kerugian sekitar Rp 5 miliar karena produk kecantikan.
Kerugian tersebut ia terima, setelah produk 'Ashanty Beauty Care' miliknya dicemarkan nama baiknya melalui pemberitaan dari situs kecantikan gluteracare.com.
Situs kecantikan ini telah memposting dan menyebutkan krim malam produksi Ashanty Beauty Care merupakan salah satu krim yang berbahaya untuk digunakan.
Ditemui di kediamannya di Kompleks Villa Cinere Mas, Cirendeu, Tangerang Selatan, Sabtu (10/9/2016) malam, istri musisi dan anggota DPR RI Anang Hermansyah ini mengaku mengalami penurunan penjualan.
"Sebelum ada postingan itu, penjualan produk aku rata-rata mencapai 10.000 pack per bulan, tapi sekarang jadi sekitar 3.000 pack aja," kata Ashanty.
"Jadi kan ada 7000 pack yang tidak kejual sisanya," sambung Ashanty.
Ashanty menjelaskan, produk yang ia jual melalui online atau akun instagram tersebut seharga Rp 750.000 per pack.
Jika dihitung, maka kerugian yang dialaminya ditaksir hingga lebih dari Rp 5 miliar.
"Kalo kerugian aku nggak tahu sih ya pastinya berapa, itu orang keuangan yang tahu. Tapi lumayan bikin pusing," ucapnya sambil tersenyum.
Selain membuatnya pusing, ia menegaskan sempat setres akibat pemberitaan tersebut dan penurunan penjualan produk kecantikannya.
"Yah setres tau. Jauh lah penurunannya. Cuman bisa menjual 3000 pack saja sebulan, biasanya lebih," jelas Ashanty Siddik Hasnoputro.
Kuasa hukum Ashanty, Minola Sebayang menjelaskan, kliennya merasa terganggu terhadap pemberitaan pencemaran nama baik produk kecantikannya.
Pemberitaan tersebut berjudul '20 Krim Wajah Berbahaya Menurut BPOM tahun 2016 Beredar di Pasaran', yang tayang pada 29 Agustus 2016.
"Jadi beberapa waktu lalu, Ashanty sempat dikejutkan dengan adanya sebuah pemberitaan, yang dibuat oleh situs terkaitn dengan judul tersebut," ucapnya.
"Diberita tersebut, karena produk Ashanty berbahaya, maka Bpom melakukan penarikan produk dari pasaran," kata Minola.
Lanjut Minola, padahal Ashanty menjual produknya melalui online shop. Namun, karena pemberitaan tersebut, dijelaskan oleh Minola, reseller Ashanty pun juga merasa terganggu akibat pemberitaan tersebut. (Arie Puji Waluyo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/ashanty_20160911_095454.jpg)