Mahfud Dengar Ada Beberapa Jenderal Gandakan Uang di Dimas Kanjeng
Banyak jenderal TNI dan polisi yang dikabarkan datang ke padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Memang ada dugaan semacam ketidaknyamanan dari Taat Pribadi. Ada kekhawatiran dia terhadap dua orang ini," kata Boy.
Dalam pembunuhan itu, Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail.
Kedua santrinya itu dianggap berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.Namun, polisi enggan buru-buru menyimpulkan motif pembunuhan itu.
"Ini masih terus dibuktikan. Ada hal lain yang dikembangkan penyidik, belum bisa disampaikan," ujar Boy.
Selain melakukan pembunuhan, diduga Taat Pribadi juga melakukan penipuan dengan menjanjikan penggandaan uang.
Namun, kata Boy, polisi masih fokus pada tindak pidana pembunuhan yang menyeret Taat Pribadi dan sejumlah anak didiknya."Berkaitan hal lain yang melawan hukum seperti penggandaan uang, kami tidak bisa sampaikan," kata Boy. (*)