Potret Aksi Demo, Bripka Ikhwal Dikeroyok Mahasiswa

Mereka tampaknya tidak senang diambil gambar, lalu memukul saya dari belakang sampai saya jatuh diparit.

KOMPAS.com/Syarifudin
Puluhan mahasiswa dan warga korban sengketa lahan PT Sanggar Agro saat melakukan aksi di depan bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (20/10/2016). Dalam aksi itu, anggota Polres Bima dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa saat mengambil gambar massa aksi yang sedang berorasi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BIMA - Saat memotret aksi demonstrasi mahasiswa dan warga korban sengketa lahan PT Sanggar Agro di depan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Kamis (20/10/2016), seorang anggota polisi bernama Bripka Ikhwal diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa.

Diduga, mereka melakukan pengeroyokan itu karena tidak mau aksinya difoto. Akibatnya, Bripka Ihkwal mengalami luka ringan di bagian kepala. Ikhwal yang ditemui saat didampingi aparat kepolisian Polres Bima Kabupaten mengaku dipukul oleh oknum mahasiswa lebih dari sekali.

"Saya dipukul sebanyak tiga kali. Pelakunya berjumlah lima orang,” ungkap Ikhwal.

Sebelum penganiayaan terjadi, anggota tim identifikasi Polres Bima itu mengaku hendak memotret massa aksi yang sedang berorasi.

Mereka menuntut ganti rugi lahan warga Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang kini telah dikuasai oleh Perusahan perkebunan kayu putih PT Sanggar Agro di kawasan Tambora.

Karena tidak senang diambil gambarnya, lanjut Ikhwal, mereka berteriak dan menyerangnya hingga terjatuh.

"Tadi saya mau foto, tiba-tiba kamera saya ditepis. Mereka tampaknya tidak senang diambil gambar, lalu memukul saya dari belakang sampai saya jatuh diparit,” kata Ikhwal.

Polisi yang melihat kejadian itu segera berusaha menyelamatkan Ikhwal dari serangan oknum mahasiswa tersebut. Sementara itu, beberapa petugas lain yang tidak terima rekannya dikeroyok mahasiswa mengamuk dan berusaha menyerang balik, namun berhasil dihalau aparat yang berjaga.

Setelah kejadian, salah seorang penggerak aksi langsung meminta maaf kepada Ikhwal yang menjadi korban pemukulan oleh rekan aksinya.

"Saya meminta maaf kepada pihak kepolisian karena ada rekan kami yang melakukan pemukulan. Sekali lagi saya minta maaf,” ucap M Nasarullah kepada Ikhwal saat didampingi beberapa anggota lainya.

Akibat insiden tersebut, aktivitas lalu lintas di Jalan Lintas Bima-Sumbawa di depan bandara setempat menjadi terganggu beberapa menit dan kembali lancar setelah situasi dinyatakan kondusif.

Penulis: Kontributor Bima, Syarifudin

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved