Sopir Cantik dan Semampai Ini Masih Mahasiswi, Bagaimana Trik Dia Atasi Pria Genit?
tegar jalani hidup yang keras, sopir angkot cantik mahasiswi Manado ini menginspirasi. Pekerjaan pria biasa ia lakukan, tidak malu atau gengsi, salut!
"Tapi sekarang puji Tuhan, pacar saya sekarang menerima saya," ujarnya.
Bagi Brenda, kerja keras adalah bagian dari hidup.
Dia pun berharap apa yang dilakukannya mampu menginspirasi orang lain.
Mengatasi lelaki genit
Sebagai perempuan yang menjadi sopir, ada saja pria yang genit. Namun mengakalinya dengan selalu mengosongkan kursi depan dekat dirinya.
"Di situ saya selalu naikkan perempuan. Tidak pernah laki-laki," katanya.
Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai sopir angkot
Ia bahkan pernah tidak menggubris kemarahan seorang bapak yang menurut perasaannya genit. Bapak itu marah karena merasa ditipu.
"Saya katakan bahwa tempat di depan sudah ada yang memakai. Ternyata ketika datang seorang ibu , saya katakan belum ada yang memakai," ujarnya.
TRIBUN MANADO/DAVID MANEWUS - Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai kuli bangunan. Dia juga bekerja sebagai sopir angkot jurusan Likupang - Tatelu.
Jika terpaksa harus mengendarai di malam hari, ia selalu meminta kakak atau ayahnya menemani. Ia selalu berusaha agar sore hari sudah tiba di rumah.
Sebagai seorang sopir, ia juga kadang mendistribusikan air mineral ke warung- warung.
Puluhan dus air mineral itu dipikulnya sendiri.
"Saya hampir selalu menangkat tiga dus air mineral sekaligus. Tapi sekarang sudah tidak berani karena sakit di pinggang dan masuk rumah sakit," katanya.
Kerja kerasnya itu sering tidak dipercayai teman-temannya. Ia lalu mengajak seorang teman, temannya percaya, dan mengabadikan kerjanya itu dengan ponsel.
"Ini fotonya," katanya
Ia menunjukkan fotonya kepada Tribun.
Dalam gambar, ia sementara tersandar di tumpukan dus air mineral dengan wajah lelah.
IST - Brenda Salea di antara tumpukan kardus air mineral di angkot.
Brenda juga pernah menjadi kenek bangunan. Dia mengangkat adukan semen dan pasir untuk diserahkan kepada tukang batu.
"Tapi itu di rumah sendiri kok," kata Brenda yang mengaku sebelumnya memang tomboi. (*)