Begini Keluhan Warga Jakarta Terhadap Pelayanan Publik Saat Ahok Cuti

Saat datang ke Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan, di Radio Dalam, Supriyati kaget.

Warta Kota
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Pelaksana tugas (Plt) Gubernur-nya, Soni Sumarsono (kanan) bertemu dengan para walikota, Camat dan Lurah se- DKI Jakarta di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis(27/10/2016). Soni akan menggantikan Ahok untuk sementara selama cuti untuk mengikuti kampanye Pilkada DKI Jakarta 28 Oktober sampai 15 Februari 2017. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Bukan hanya warga yang cerita, beberapa netizen juga menyampaikan hal sama, soal perbedaan kerja dan pelayanan pasca Ahok cuti, Selasa (29/11/2016).

Supriyati Ningsih, warga Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan merasa ada perubahan pelayanan, saat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani masa cuti kampanye, jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kali kedua, Supriyati berurusan dengan birokrat dari Pemprov DKI Jakarta.

Supriyati berurusan dengan birokrat Pemprov DKI Jakarta pertama kali, saat Ahok belum cuti.

Dia hendak mengurus kartu keluarga, lantaran pindah dari Tangerang ke Tanah Kusir.

Proses pengurusan KK tak rumit dan cepat.

Hal itu berbeda saat dia hendak mengurusi akta kelahiran anaknya.

Saat datang ke Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan, di Radio Dalam, Supriyati kaget.

Ada 15 warga lainnya, yang tengah menunggu.

Tapi, baru satu dari enam pegawai yang melayani di sana, sekitar pukul 08.00 Wib.

"Cuma satu orang. Pegawai yang baru datang juga tidak terlihat buru-buru, tapi santai-santai. Beda waktu di kelurahan (mengurus KK). Datang setengah delapan, itu sudah penuh pegawai dan melayani semangat. Bahkan, lurahnya juga turun menyapa kami," ucap Supriyati saat dihubungi, Selasa (29/11/2016).

"Pas saya pergi dari situ, jam setengah sembilan, baru ada tiga orang yang melayani," kata Supriyati.

Telah menunggu cukup lama, Supriyati tak juga dilayani.

Hingga akhirnya, dia berinisiatif untuk menerobos ruangan di Sudin Kependudukan Jaksel.

Setelahnya, Supriyati harus datang tiga kali untuk mengurus akta anaknya yang hilang.

Melalui kolom komentar berita berjudul Ahok Cuti, Mau Urus Akta Anak di Kantor Sudin Penduduk Jaksel Petugas Sepi, ada netizen yang kemudian menceritakan kisahnya.

Ada juga yang memberikan kritikan pada Plt Gubernur Jakarta Soni Sumarsono.

"Pengalaman yg sama. Waktu urus perekaman e-ktp bulan ini,petugas2 kebersihan yg biasanya ada di TKP tugas (hehe..) malah pd ngumpul2 gak jelas di kantor kelurahan padahal jam 10 pagi."

"Beda suasana setahun yg lalu,gak ada para petugas2 pd ngumpul2,ngerokok2,ketawa-ketiwi."

"Pas ke mangga dua minggu kemarin,sungai sepanjang gunung sahari dah lumayan ada sampah,pdhl dulu q pesimis tuh sungai bisa beres,bahkan mustahil bau nya hilang."

"Tiga bulan yg lalu tuh sungai bersih dan tak bau. Sekarang sudah mengarah ke kotor.....dilematis sekali jakarta tanpa Ahok," tulis akun Facebook bernama Nauli Hutagalung.

Netizen lain pun berkomentar, yang isinya masukan untuk Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono.

"Tuuuh pak PLT Soni.....Jgn TPSS aja ....Tebar Pesona Sana Sini apalagi otak atik budget.....layanin masyarakat dong bkn aji mumpung," komentar Jennifer Brown.

"Hahahahaha....selamat untuk warga DKI...., nasibmu ada dipilihanmu sendiri," imbuh Djalal Iskalil.

"Warga dki ntar kalau pilih selain ahok ...nyesek ntar," tambah Arief Setiyawan.

"Benar-benar beda yah..... heran," Sebut Linto Marpaung.

"DKI ingin pemimpin TEGAS tapi SANTUN. Terserah," tulis Yudha Adr.

Banyak komentar-komentar lain dengan pemikiran yang senada.

Beberapa netizen berharap Plt Gubernur DKI bisa lebih tegas, dan memberikan sanksi tegas.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved