Ada Nama Ahok dan Partai Kafir di Ujian Akhir Semester, Apa Motif Guru Membuat Soal?
Poin pertama mengungkit nama calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan poin kedua penyebutan kata kafir
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID PURBALINGGA - Soal ujian akhir semester SMP Muhammadiyah 1 Purbalingga, Jawa Tengah sedang menjadi sorotan publik.
Muasalnya dalam soal tersebut terdapat dua poin yang dianggap melenceng dan tak sesuai dengan kurikulum mata pelajaran Tarikh yang lebih membahas soal sejarah perkembangan Islam.
Poin pertama mengungkit nama calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan poin kedua penyebutan kata kafir dan menyertakan sederet nama partai politik dalam jawaban pilihan ganda tersebut.
Berikut kutipan soal tersebut:
48. Siapakah nama calon gubernur Jakarta yang melecehkan Alquran saat ini?"
Di bawah pertanyaan itu tersedia pilihan jawaban, A. Paijo B. Ahik C. Ken Ahok D. Basuki Candra (Ahok).
Selain soal nomor 48, terdapat soal lain yang kontroversial pada lembar soal itu, yakni soal nomor 50.
Soal tersebut berbunyi, partai politik yang tidak mengenal Islam bahkan memusuhinya adalah: A. PPP, B. PAN, C. SI, dan D. PKI Kafir.

Foto soal ujian akhir semester yang menyertakan nama Ahok dan partai kafir. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Ahmad Muhdzir, sangat menyayangkan hal tersebut.
Apalagi dalam materi soal tidak berhubungan sama sekali dengan kurikulum mata pelajaran Tarikh yang lebih membahas soal sejarah perkembangan Islam.
"Sudah dikonfirmasi semuanya oleh Bupati kepada yang bersangkutan. Agar kejadian serupa tak terulang lagi," kata

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Ahmad Muhdzir. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
kepada wartawan pada Jumat (9/12/2016).
Muhdzir mengatakan Kemenang punya program pembinaan terhadap guru pendidikan agama Islam.
Pihaknya selalu menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menangkal masuk paham radikalisme di dunia pendidikan.
"Sepertinya guru itu belum ikut dalam pembinaan kami. Dan mata pelajaran itu masuk muatan lokal, sehingga soalnya yang membuat dari pihak internal," beber dia.