Rumah Mewah Dirampok

Penjelasan Polisi Mengapa Ramlan Cs Pilih Rumah Dodi di Pulomas

Tadi saya ingin memeriksa langsung kepada Erwin dan Sinaga, berkaitan kenapa mobil tersebut berhenti di rumah Pak Dodi.

Editor: taryono
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Windy Astuti (23) pembantu rumah tangga yang selamat dari perampokan di rumah majikannya, saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA- Polisi mempertanyakan mengapa para tersangka perampok dan penyekap sejumlah orang di Pulomas, Jakarta Timur, memilih rumah Dodi dan bukan rumah lainnya sebagai target.

Polisi mencari dugaan adanya pihak yang menunjukkan rumah itu kepada para perampok.

"Tadi saya ingin memeriksa langsung kepada Erwin dan Sinaga, berkaitan kenapa mobil tersebut berhenti di rumah Pak Dodi. Padahal di sepanjang jalan tersebut ada rumah-rumah lain," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan, Kamis (29/12/2016).

Erwin Situmorang adalah tersangka perampok yang telah ditangkap polisi. Dia kini harus dirawat di rumah sakit karena terluka tembak saat ditangkap di Bekasi pada Rabu kemarin. Temannya yang merupakan otak dari aksi itu, yaitu Ramlan Butarbutar, tewas ditembak polisi saat hendak ditangkap.

Hasil pemeriksaan terhadap Erwin menyebutkan, rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara itu dipilih secara acak tanpa alasan tertentu.

Iriawan mengatakan, ada kemungkinan para perampok masuk rumah Dodi karena faktor kesempatan.

"Mungkin rumah-rumah yang lain terkunci, kalau rumah Pak Dodi itu saat pelaku lewat itu terbuka pintunya. Kenapa terbuka? Itu pembatunya baru mengeluarkan kursi plastik diberikan kepada sopir yang rumahnya berada di Pulomas Residence, sehingga mereka melihat ada peluang pintu itu dibuka," kata Iriawan.

Iriawan tidak berasumsi adanya motif selain perampokan dalam kasus itu. Berdasarkan fakta-fakta yang dihimpun polisi sejak Selasa lalu, aksi yang dilakukan Ramlan Butarbutar dan kawan-kawannya adalah perampokan, pembunuhan, dan penyekapan.

"Masih kami perdalam," kata dia.

Penulis: Nibras Nada Nailufar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved