Gatot Nurmantyo Disebut Media Australia Berambisi Ingin Jadi Presiden

Semua keputusan itu dilakukan Gatot Nurmantyo secara sepihak, tanpa referensi dari Presiden Joko Widodo.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyapa anggota Pasukan Khas TNI Angkatan Udara di Mako Paskhas Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/11). Pada kesempatan itu, Presiden, yang juga didampingi Menkopolhukam Wiranto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, meminta seluruh pasukan TNI untuk bekerja sepenuh hati dan tanpa pamrih. 

Marise Payne juga menyebut Panglima Angkatan BersenjataAustralia (ADF) Mark Binskin telah menghubungi TNI'>Panglima TNIGatot Nurmantyo.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui ada oknum anggota ADF yang menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

Hal ini diketahui dari laporan pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di sebuah akademi pasukan khusus diAustralia.

Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya materi-materi pelatihan yang isinya menjelek-jelekkan TNI.

Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan proter, sang pelatih malah menemukan tulisan lain yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.

Sejumlah media Australia menyebut penemuan materi pelatihan yang menyinggung itu terjadi di lembaga pelatihan bahasa pasukan militer khusus di Perth, Australia.

Gatot Nurmantyo pada Desember lalu mengatakan bahwa sempat ada kerja sama antara Indonesia dan Australia, di mana Indonesia mengirimkan guru Bahasa Indonesia ke Australia.

Ia menyebut guru Bahasa Indonesia tersebut sempat diminta untuk memberikan materi tugas yang isinya terkait propaganda Papua Merdeka.

Dalam materi tugas tersebut, disebutkan bahwa Papua adalah bagian gugus kepulauan Melanesia dan seharusnya menjadi negara tersendiri.

Protes kemudian dilayangkan dan berbuntut permintaan maaf dari panglima militer Australia. (Sydney Morning Herald/TheAustralian/ABC News)

Hingga berita ini diturunkan tribunnews.com belum mendapatkan tanggapan dari Panglima TNI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved