Seorang Perempuan di Jakarta Buat Sayembara Berhadiah Rp 100 Juta Buat Tangkap Pelaku Penipuan
Ruko yang sedianya akan dijadikan tempat usaha itu, dibeli Devi dengan harga Rp 3,4 miliar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Devi Nofrida (39) hilang kesabaran setelah tiga tahun lamanya menunggu kejelasan laporannya di Polres Jakarta Timur.
Ia diduga ditipu seseorang hingga menimbulkan kerugian sampai Rp 3,4 miliar.
"Sudah hampir tiga tahun, tapi orang yang menipu saya belum ditangkap. Padahal, kejahatan yang dilakukan jelas. Saya sudah cukup sabar," kata Devi Nofrida, di Jatinegara, Rabu (25/1/2017).
Kasus penipuan itu bermula ketika pada tiga tahun lalu, atau pada 2013, seseorang bernama Abbi Angkasa menjual sebuah ruko di kawasan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.
Ruko yang sedianya akan dijadikan tempat usaha itu, dibeli Devi dengan harga Rp 3,4 miliar.
Devi bercerita, awalnya, hal yang mencurigakan tidak ada, dari proses negosiasi hingga transaksi.
Tetapi, setelah uang senilai Rp 3,4 dibayarkan, belakangan muncul, seseorang yang mengaku sebagai pemilik sah ruko itu.
Orang itu juga memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah dan bangunan ruko.
"Abbi Angkasa telah melakukan penipuan atas hal ini. Uang saya pun dibawa kabur sama dia. Pada Juni 2014, saya laporkan kasus ini ke Mapolrestro Jakarta Timur," jelasnya.
Kesal karena kasusnya tak kunjung selesai, Devi membuat sayembara dengan hadiah Rp 100 juta, kepada siapa saja yang bisa menangkap Abbi Angkasa, yang saat ini masih bebas berkeliaran.
Ratusan selebaran pun di tempel di sejumlah lokasi strategis, yang berisi pengumuman status daftar pencarian orang atas nama dokter Abbi Angkasa.
"Barang siapa dapat menangkap dan menyerahkan kepada Polres Jakarta Timur mendapat imbalan uang sebesar Rp100 juta," demikian sebagian isi dari selebaran itu.
Selebaran itu juga menampilkan foto Abbi Angkasa, berikut sejumlah data diri pelaku.
Devi juga meminta Polres Jakarta Timur untuk segera menindaklanjuti laporannya, yang sudah hampir tiga tahun itu.
"Jangan sampai ada korban lain yang bernasib seperti saya. Karena, pelaku masih bebas berkeliaran," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/sayembara_20170125_172715.jpg)