Dian Tewas Saat Menolong Ayahnya yang Kesetrum di Kolam

Dian yang mengetahui bapaknya mendapat musibah langsung bangun dan berlari ke luar rumah untuk menolongnya.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
Jenazah Ade Adrian (28), warga Jalan Melati Perumahan Batara Nila Lampung Selatan hendak disalatkan di Masjid Ulul Albaab sebelum dimakamkan, Minggu (28/1). 

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Rohaya (58) tak pernah membayangkan bakal kehilangan Ade Adrian, anak ketiganya, dengan cara yang tragis.

Tapi ia pasrah menerima cobaan yang datang kepadanya dan keluarganya.

Rohaya pasrah harus menerima kenyataan bahwa putranya yang baru lulus kuliah di Universitas Lampung (Unila) pergi untuk selama-lamanya di usia belia 28 tahun.

Peristiwa tragis yang merenggut nyawa Dian, sapaan akrab Ade Adrian, terjadi pada Sabtu (28/1) siang di kediaman mereka di Jalan Melati Perumahan Batara Nila.

Saat itu, Dian tengah menonton televisi di dalam rumah. Ayahnya, M Yusuf, baru saja pulang dari berolahraga badminton dan memberi makan ikan di kolam yang terletak di depan rumah.

Sedangkan Rohaya tengah sibuk memasak di dapur. "Saya lagi masak di dapur, tiba-tiba mendengar suara dari depan rumah, sangat kaget. Begitu keluar saya lihat anak saya dan suami saya tergeletak," katanya.

Rohaya menuturkan, saat memberi makan ikan di kolam, suaminya tersetrum terlebih dahulu. Dian yang mengetahui bapaknya mendapat musibah langsung bangun dan berlari ke luar rumah untuk menolongnya. Keduanya pun terpental.

Dian didapati telah menghembuskan nafas terakhir di lokasi, sedangkan kondisi M Yusuf hingga Sabtu sore masih kritis dan mendapat perawatan di RSUD Abdul Moeloek.

Menurut Rohaya, peristiwa nahas yang menimpa dua orang yang disayanginya itu bermula dari adanya kabel listrik yang menyambung ke mesin pompa kolam ikan terkelupas.

Saat suaminya sedang memberi makan ikan itulah aliran listrik yang kemungkinan merambat di air tiba-tiba menyetrum tubuh M Yusuf. Dan Dian yang ingin menyelamatkan ayahnya malah ikut tersetrum dan meninggal dunia.

Rohaya menjelaskan, saat ia berlari ke luar rumah dan melihat anak dan suaminya sudah terjatuh, ia sempat mencabut kabel colokan listrik yang mengaliri listrik ke mesin pompa air di kolam. Tapi malang, nyawa anaknya tak terselamatkan. (byu)

Minta Emping dan Ayam

Kepergian Dian menghadap Sang Pencipta sudah direlakan oleh Rohaya dan keluarganya. Jenazah Dian sempat disemayamkan di Masjid Ulul Albaab sebelum akhirnya dikuburkan di tempat pemakaman umum setempat.

Hanya saja, sebelum kepergian Dian untuk selama-lamanya, Rohaya masih ingat bahwa anak ketiganya itu minta digorengkan emping dan ayam padanya.

"Dia sempat minta emping dan ayam goring. Ini musibah bagi keluarga kami," katanya

Menurut Rohaya, Dian yang baru saja lulus dari Unila saat ini sedang sibuk mencari pekerjaan.(byu)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved