Siswa SMP Gantung Diri Diduga Gara-Gara Vapenya Disita Guru, Ini Pesan Terakhirnya

Saya minta maaf. Saya yang ambil vapemu, sekarang disita oleh guru, kalau mau ambil silahkan ambil di guru BK.

KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA
ILUSTRASI 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARAPURA - IKD (15), siswa sekolah SMP negeri di Klungkung, Bali ditemukan tewas tergantung di plafon sebuah dapur  di Jalan Jempiring, Kemoning, Semarapura Klod, Klungkung, Bali, Minggu (29/1/2017)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh paman korban I Ketut Suardana (52), warga Jalan Waturenggong, Desa Pegending, Klungkung.

Saat itu, Suardana mendapatkan informasi ada warga yang gantung diri.

Bergegas ia langsung mendatangi TKP.

Sesampainya Suardana sudah mendapati IKD sudah tewas dalam kondisi tergantung di plafon dengan tali berwarna biru.

Suardana dan warga lainnya lalu menurunkan tubuh korban dan langsung melarikannya ke RSUD Klungkung.

Setelah diperiksa tim medis,  IKD pun dipastikan sudah meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Wiastu Andri Prajitno menjelaskan, saat kejadian,  korban seorang diri berada di rumah kontrakan orangtuanya tersebut.

Sementara, orangtua IKD sedang berada Negara, Jembarana.

"Jadi TKP itu merupakan rumah kontrakan orangtuanya. Ibunya asal Banjar Pegending Klungkung, dan ayahnya asal Kalimantan. Orangtuanya saat kejadian sedang berada di Jembrana. Saat ini kita sedang hubungi keluarga, dan jenazah masih berada di UGD RSUD Klungkung," ungkap Wiastu Andri Prajitno.

Polisi belum bisa memastikan apa motif korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Wiastu Andri Prajitno mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. "Kalau motif, kita masih lakukan lidik," kata dia.

Informasi menyebutkan, kemungkinan besar korban bunuh diri karena vape (rokok elektrik) yang korban pinjam dari sepupumnya disita saat sidak dan ditahan guru. Sepupunya menanyakan keberadaan vape itu.

Korban sempat mengirim pesan singkat kepada sepupunya yang isinya, "Saya minta maaf. Saya yang ambil vapemu, sekarang disita oleh guru, kalau mau ambil silahkan ambil di guru BK karena sudah ada surat pemanggilan orang tua" begitu bunyi pesan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved