Pilkada Pringsewu 2017
Soal Pencabutan Baliho, Siti – Edi Minta Panwas Netral
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pringsewu, Siti Rahma – Edi Agus Yanto, berharap penyelenggara pemilihan kepala daerah
Penulis: Beni Yulianto | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung, Beni Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pringsewu, Siti Rahma – Edi Agus Yanto, berharap penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017 berlaku jujur dan adil serta berlaku netral.
"Kami berharap penyelenggara pilkada di Pringsewu baik Panwaslu maupun KPU dapat menjalankan asas-asas pilkada yang jujur dan adil," kata Faanzir, tim hukum Paslon Pringsewu, Siti Rahma – Edi Agus Yanto, saat berkunjung ke kantor Panwaslu Pringsewu, Senin (30/1/2017).
Ia menjelaskan jujur dan adil merupakan salah satu hal yang paling diharapkan oleh seluruh pasangan calon kepada penyelenggara Pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu diberbagai tingkatan.
“Jangan sampai Panwaslu maupun KPU berat sebelah kepada salah satu pasangan calon. Karena selama ini kami merasa Panwaslu berat sebelah dalam melakukan pengawasan Pilkada,” ujarnya.
Faanzir mencontohkan tidak berlakunya keadilan yang dijalankan Panwaslu Pringsewu adalah adanyapencabutan atribut kandidat yang tidak dilakukan secara merata dan terkesan pilih kasih serta diskriminatif.
Oleh karena itu, lanjut Faanzir, pada prinsipnya penyelengara harus memahami semua aturan dan patuh terhadap aturan. “Paham tugas dan fungsi, tahu apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
Dengan begitu, tambahnya, dengan menjaga integritas pemilu, netral, bersikap adil kepada semua paslon, dan menjaga semua godaan-godaan yang salah. “Jika sudah diambil sumpah, maka penyelenggara pemilu harus kontrol sikapnya untuk netral,” katanya. (ben)