Baru Bebas, Mantan Bupati Ini Pasrah Jadi Tersangka Kasus Korupsi Lagi
Ya mau bagaimana lagi. Saya hormati proses hukum yang sedang berjalan ini. Kita lihat saja nanti.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Mantan Bupati Bangli, I Nengah Arnawa (58) hanya bisa pasrah saat mengetahui dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangli, Kamis (9/2/2017).
Arnawa tersangkut dalam kasus korupsi Upah Pungut (UP) pajak sektor pertambangan Kabupaten Bangli. "Ya mau bagaimana lagi, saya akan ikuti dan jalani," kata Arnawa saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis sore.
Sebelum dikontak Tribun Bali (Tribunnews.com Network), ia mengaku belum tahu dirinya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ditanya langkah apa yang akan ditempuh setelah ditetapkan sebagai tersangka, Arnawa pun tak banyak berkomentar. "Saya hormati proses hukum yang sedang berjalan ini. Kita lihat saja nanti," ucapnya.
Sebelumnya status Arnawa masih sebagai saksi dan sempat diperiksa di persidangan Pengadilan Tipikor, Denpasar, Bali.
Dia diperiksa sebagai saksi untuk dua terdakwa mantan Kadispenda atau Pasedahan Agung Kabupaten Bangli, AA Alit Darmawan dan Bagus Rai Darmayudha.
"Memang saya pernah diperiksa dan diminta keterangan di kejaksaan sebagai saksi. Pak Gianyar (Bupati Bangli) juga ikut diperiksa," tandas Arnawa, yang pernah menjabat sebagai BupatiBangli dua periode tahun 2000-2005 dan 2005-2010.
Dengan ditetapkannya sebagai tersangka, Arnawa pun harus kembali berhadapan dengan hukum. Tahun 2012, mantan politisi PDIP ini pernah dijebloskan ke penjara sebagai terpidana dalam kasus korupsi dana bansos KabupatenBangli tahun 2010.
Oktober 2016, Arnawa telah menghirup udara bebas. Dalam kasus tersebut, mantan Ketua DPC PDIP Bangli ini dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi senilai Rp 1,3 miliar.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Intel Kejari Bangli, Marhaniyanto, membenarkan penetapan tersangka terhadap Arnawa.
Pihaknya menjelaskan, dalam kasus korupsi UP pajak sektor pertambangan ini, status Arnawa sebelumnya sebagai saksi.
Naiknya status Arnawa menjadi tersangka setelah penyidik Kejari Bangli melakukan pengembangan perkara dan melihat fakta dalam persidangan.
"Penetapan tersangka Arnawa karena dia diduga menyalahgunakan kewenangan saat menjabat Bupati Bangli," ungkapnya, kemarin.
Penetapan tersangka untuk Arnawa juga telah tertera dalam surat tuntutan untuk dua terdakwa yaitu AA Gede Alit Darmawan dan Bagus Rai Darmayudha.
Dalam surat tuntutan kedua terdakwa dinyatakan bahwa Nengah Arnawa telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi biaya pemungutan PBB sektor pertambangan Kabupaten Bangli.
