Petambak Dipasena Peringati Tragedi 1 Maret dengan Khitanan Massal
Ratusan petambak yang tergabung dalam Persatuan Petambak Udang Windu (P3UW) Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang menggelar bakti sosial
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU - Ratusan petambak yang tergabung dalam Persatuan Petambak Udang Windu (P3UW) Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang menggelar bakti sosial donor darah dan sunatan massal, Rabu (01/03)
Baksos digelar guna memperingati tragedi berdarah di wilayah itu 17 tahun silam. Setiap tahunnya peringatan digelar untuk mengenang puncak konflik kemitraan inti plasma yang terjadi di tahun 2000 silam.
Tragedi yang memakan korban jiwa tersebut pun menjadi tonggak perjuangan para petambak untuk meraih kemandirian ekonomi seperti yang kini mereka rasakan.
Baksos digelar bekerja sama dengan PMI Tulangbawang dan Puskesmas Rawa Jitu Timur menyertakan sebanyak 49 anak dengan menghasilkan 100 kantong darah.
Ketua P3UW Nafian Faiz mengatakan, peringatan ini merupakan bakti sosial untuk mengenang masa-masa sulit yang pernah dilalui petambak sekaligus pembelajaran untuk hari-hari kedepan.
"Peristiwa 1 Maret 2000 adalah tonggak sejarah perjuangan petambak dipasena, namun konflik itu tidak boleh terulang. 1 Maret adalah pengingat bahwa roda usaha, dan perekonomian rakyat harus di gerakkan dengan dasar-dasar yang baik" terang Nafian.
Nafian pun menambahkan, tragedi 1 Maret di Bumi Dipasena selayaknya menjadi kajian semua pihak bahwa kemitraan atau kerja sama usaha dimanapun harus didasari kebaikan, adil dan saling menguntungkan. (endra)