Sriwijaya Air Batalkan Penerbangan, Penumpang Rugi Rp 1 Juta

Penumpang Bandar Lampung-Jakarta-Makassar harus nombok biaya sampai Rp 1 juta karena terpaksa mengganti penerbangan ke maskapai lain.

Editor: Andi Asmadi
Istimewa
Pesawat Sriwijaya Air 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Maskapai Sriwijaya Air membatalkan penerbangan SJ592 dengan rute Jakarta-Makassar untuk jadwal terbang Senin, 27 Maret 2017. Penumpang dengan rute Bandar Lampung-Jakarta-Makassar ikut terkena dampaknya, hingga harus nombok biaya sampai Rp 1 juta karena terpaksa mengganti penerbangan ke maskapai lain.

"Sriwijaya Air hendaknya bisa lebih bertanggungjawab," kata Andi, keluarga dari penumpang yang dirugikan, kepada tribunlampung.co.id, Minggu (26/3/2017).

Hingga berita ini diturunkan, tribunlampung.co.id belum memperoleh konfirmasi dari Sriwijaya Air terkait hal itu. Namun, seperti penuturan Andi, ia sudah mencoba meminta tanggungjawab ke seorang pejabat Sriwijaya Air Bandar Lampung, namun yang bersangkutan lepas tangan dengan menyatakan sedang "off duty".

BACA JUGA: Sesuai Permenhub, Penumpang yang Penerbangannya Dibatalkan Berhak Minta Dialihkan ke Maskapai Lain

Dalam keterangannya kepada Tribun, Andi menceritakan masalah yang menimpa keluarganya yang semula ingin menggunakan maskapai Sriwijaya Air.

"Istri dan anak saya jauh-jauh hari sudah beli tiket Sriwijaya Air rute Bandar Lampung-Jakarta-Makassar pada penerbangan 27 Maret 2017. Dari Bandar Lampung terbang pukul 06.30, dan dari Jakarta terbang pukul 09.40," tuturnya.

Masalah mulai muncul ketika Andi menerima SMS dari Sriwijaya air pada Minggu 26 Maret 2017 sekitar pukul 14.48 WIB. SMS itu menyampaikan bahwa penerbangan Jakarta-Makassar 27 Maret pukul 09.40 dibatalkan, dan penumpang dialihkan ke penerbangan SJ590 pukul 05.00.

"Keluarga saya terbang dari Bandar Lampung pukul 06.30 tetapi di Jakarta jadwal terbangnya pukul 05.00, jadi tidak mungkin sesuai," katanya.

Andi lalu berinisiatif menghubungi Call Center Sriwijaya Air. Setelah berkali-kali menelepon tidak bisa tersambung, dan baru pada telepon ke-7 akhirnya tersambung, ia menyampaikan keluhannya pada petugas Call Center bernama Vicky.

"Petugas itu memberi alternatif mengganti penerbangan pada hari yang sama, yakni dari Bandar Lampung pukul 18.10 dan dari Jakarta pukul 21.45. Saya tolak karena keluarga saya akan menghadiri acara pernikahan pada Senin siang. Lagi pula, dengan jadwal baru itu, keluarga saya tiba tengah malam di Makassar," ujarnya.

Andi kemudian ditawari refund untuk penerbangan Jakarta-Makassar, dan dipersilakan mencari sendiri penerbangan lain. "Saya jadi emosional karena solusi yang ditawarkan benar-benar tidak memberikan solusi yang bijak bagi penumpangnya," katanya.

Andi menyampaikan bahwa ada peraturan Menteri Perhubungan yang menyatakan maskapai wajib mengalihkan penumpang ke maskapai berjadwal lainnya, Vicky menyatakan pihaknya hanya bisa melayani perubahan jadwal atau refund. "Silakan terbang saja dulu dari Bandar Lampung, nanti di Jakarta baru menghubungi kantor otoritas Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta," kata Vicky, seperti ditirukan Andi.

Ketika terus didesak, Vicky lalu memberikan nomor telepon yang katanya telepon Sriwijaya Air Bandar Lampung (yang ternyata nomor fax) dan nomor Sriwijaya Bandara Soekarno- Hatta (yang berkali-kali dihubungi tidak terangkat).

Andi mencari tahu nomor telepon Sriwijaya Air Bandar Lampung. Ia berhasil menghubungi kantor Sriwijaya Air Bandar Lampung dan diterima oleh petugas yang bernama Eti.

Namun, solusi yang ditawarkan juga sama, ganti jadwal Sriwijaya Air atau refund. Saat ditanyakan peraturan Menteri Perhubungan soal kewajiban mengalihkan penumpang ke maskapai lain, ia menyatakan yang dilayani hanya ganti jadwal terbang dengan Sriwijaya Air atau refund.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved