Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) Menu Kuliner Khas Sunda Serba Rp 17 Ribu di Rumah Makan Ibu Haji Ciganea
Pengelola RM IHC Bandar Lampung, Nana mengaku, tempat kuliner berlokasi di Jalan Sultan Agung Way Halim, Bandar Lampung itu, merupakan cabang ketujuh.
Laporan Reporter Tribun Lampung Dennish Prasetya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rumah Makan Ibu Haji Ciganea (IHC) menawarkan layanan terbaru menu serba Rp 17 ribu.
Pengelola RM IHC Bandar Lampung, Nana mengaku, tempat kuliner berlokasi di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Bandar Lampung itu, merupakan cabang ketujuh. Di mana, kuliner pusatnya berada di Purwakarta.
Rumah makan tersebut mengusung makanan tradisional khas Sunda.
"Bicara makanan, kami memang mengusung nuansa makanan Sunda ke Lampung. Salah satu menu eksklusif kami adalah malon goreng. Sepintas memang asing di telinga, apalagi kalau konsumen tahu bahan dasar menu makanan ini. Singkatnya malon adalah sejenis burung yang berasal dari Perancis. Sejenis burung puyuh tapi ukurannya burung dara dan berwarna putih," ujar Nana, Minggu (7/5/2017).

Cita rasa olahan malon goreng cenderung gurih.
Dagingnya terasa tebal.
Bahan baku menu tersebut didatangkan dari Yogyakarta, yang sudah membudidayakan burung tersebut.
Proses pembuatannya, malon dicampur rempah-rempah diungkep sekitar satu jam.
Sekira bumbu sudah meresap, burung digoreng matang.
Adapun, tingkat kekeringan gorengnya dikembalikan pada permintaan konsumen.
Malon goreng dibanderol Rp 17 ribu per porsi.
Untuk menyempurnakan kelezatannya, lanjut Nana, sambal spesial berjuluk Sambal Dadak disiapkan.
Sambal mentah dengan terasi pilihan itu, langsung diolah ketika ada yang memesan menu.
Menu spesial lain yang tersedia di Rumah Makan Ibu Haji Ciganea adalah pepes ayam pedas.
Berbeda dengan pepes sejenisnya, kelezatan kuliner itu terletak pada komposisi rempah dan kelembutan daging ayam hingga ke tulang.

"Karena dagingnya lembut hingga ke tulang, konsumen pernah bertanya, apakah pepes ini dipresto? Saya jawab tidak. Sebab, pepes ini diolah biasa. Hanya saja, waktu pengolahannya relatif lama, yakni sekitar empat jam sampai lima jam, diolah kukus dengan bumbu," terang Nana.
Cita rasa menonjol dari menu itu adalah gurih dan sedikit pedas.
Rasanya cenderung ke rempah-rempah yang pekat.
"Untuk menikmati seporsi pepes ayam pedas, konsumen cukup merogoh kocek Rp 17 ribu per porsi. Adapun, padanannya biasa disajikan dengan nasi hangat, sambal dadak, tahu tempe, bakwan, sayur asem, dan tumisan," jelasnya.
Tak hanya menampilkan menu makanan berat, RM IHC Bandar Lampung juga menawarkan sejumlah minuman spesial.
Satu minuman yang direkomendasikan adalah timun yang diserut.