Ledakan di Kampung Melayu
11 Korban Luka Bom Kampung Melayu Dirawat di 4 RS
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dari lima korban tewas tersebut, tiga di antaranya polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Lima orang tewas dalam peristiwa bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dari lima korban tewas tersebut, tiga di antaranya polisi.
Sedangkan, dua lainnya adalah pelaku bom bunuh diri.
Tiga polisi yang gugur yakni Bripda Topan, anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
Bripda Ridho Setiawan, anggota Unit 1 Peleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya.
Serta, Bripda Imam Gilang Adinata, anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
"Almarhum Bripda Topan sudah dimakamkan di TPU Pondok Rangon. Sementara, almarhum Bripda Ridho dan almarhum Bripda Gilang dimakamkan masing-masing di Lampung dan di Klaten, Jawa Tengah," ujar Setyo Wasisto, Kamis (25/5/2017) di Mabes Polri.
Lebih lanjut, untuk korban luka-luka, jenderal bintang dua itu menjelaskan, ada 11 korban luka.
Para korban luka terdiri dari enam orang polisi dan lima masyarakat sipil.
Korban luka dari pihak kepolisian ialah Bripda Feri, anggota Unit 1 Peleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya.
Bripda Yogi, anggota Unit 1 Peleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya.
Bripda Muhamad Fuji Saputra, anggota Unit 1 Peleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya.
Bripda M Al Agum Pangestu, Bripda Zulkron Rian Nugroho, dan Bripda Pandu Dwi Laksono.
Sedangkan, lima masyarakat sipil yang mengalami luka adalah Agung, seorang sopir Kopaja; Damai Sihaloho, seorang sopir Mikrolet; Tasdik, seorang karyawan BUMN.
Susi, seorang mahasiswi; dan Jihan, seorang mahasiswi.