Berita Video Tribun Lampung
(VIDEO) Kendaraan Menumpuk hingga 500 Meter dengan Waktu Tempuh 1 Jam
Upaya mengurai kemacetan dengan memberi jalur alternatif bagi pengendara yang melintas di jalan ZA Pagaralam dan Jl Teuku Umar selama pembangunan flyo
Laporan Wartawan Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Upaya mengurai kemacetan dengan memberi jalur alternatif bagi pengendara yang melintas di jalan ZA Pagaralam dan Jl Teuku Umar selama pembangunan flyover MBK ternyata belum efektif. Pasalnya masih terjadi penumpukan kendaraan hingga 500 meter dengan waktu tempuh satu jam.
Hasil Pantauan Tribun, Rabu (7/6), pukul 11.30 wib terjadi kemacetan dari KFC Kedaton hingga u-turn baru jJ Sultan Agung. Kemacetan ini disebabkan menumpuknya kendaraan yang ingin putar arah menuju Teuku Umar.
Kemacetan bertambah parah di area u-turn sebab hanya bisa dilalui satu unit kendaraan roda empat secara bergantian. Selain itu kendaraan harus merayap karena kendaraan tumpah ruah dari arah Way Halim dan juga penyempitan jalan area pembangunan flyover.
Akibat kemacetan ini, para pengendara motor harus menghabiskan waktu 25-30 menit untuk menempuh lokasi KFC kedaton menuju Bumbu Desa Teuku Umar. Sedangkan pengemudi mobil bisa habiskan waktu dari 45 menit hingga 60 menit.
Kemudian kemacetan juga terjadi dari arah Tanjungkarang menuju Rajabasa. Titik kemacetan ada di u-turn KFC Kedaton hingga u-turn IBI Darmajaya.
Kemacetan ini disebabkan para pengguna jalan berbelok arah untuk menuju Way Halim. Para pengguna jalan ini tetap memilih jalan Sultan Agung sebab masih bingung dengan jalan alternatif yang ditawarkan.
Hingga pada pukul 13.30 WIB kemacetan dari Rajabasa menuju Tanjung Karang makin terurai. Namun kendaraan masih merayap di depan dealer Nissan. Kendaraan masih terlihat menumpuk di u-turn Sultan Agung.
Pukul 14.30 WIB arus kendaraan kembali normal. Tetapi kendaraan mulai terlihat merayap lagi pada pukul 15.30 WIB. Kendaraan makin padat di pertemuan Rumah Sakit Beleza. Banyak kendaraan saling berebut untuk dapat segera memasuki lajur u turn baru Sultan Agung.
Salah satu pengendara motor, Anis mengeluhkan situasi kemacetan ini. Waktunya harus habis terbuang sia-sia hanya melintasi area proyek flyover.
"Kena macet itu jelas gak enak, waktunya banyak yang kebuang sia-sia, meski ada jalan alternatif tetep aja gak efektif kan saya mau ke Pahlawan masak saya harus muter-muter dulu", tutur Anis kepada Tribun.
Anis pun menuturkan meskipun dia memutar melalui Ki Maja untuk menuju ke Pahlawan tetap aja sia-sia. Sebab di perlintasan kereta api Way Halim sama juga sering terjadi penumpukan kendaraan.
"Ya sama aja macet, memang dampak kedepannya positif, tapi untuk saat ini situasinya memburuk. Malah membuat kemacetan semakin mengular, ya intinya kita sebagai pengendara harus sabar, agar kedepannya bisa lebih baik", jelas Anis.