Puluhan Anak Yatim Piatu Pecahkan Celengan buat Bayar Tunggakan Listrik ke PLN

Mereka mendatang kantor PLN Rayon Pacet dengan membawa celengan masing-masing.

Surabaya.tribunnews.com/Rorry Nurwawati
Puluhan anak yatim piatu dari Villa Doa Yatim Sejahtera di Mojokerto mendatangai kantor PLN dengan membawa celengan, Selasa (11/7/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MOJOKERTO - Sejak sepekan lalu, Panti Asuhan Villa Doa Yatim Sejahtera tidak mendapat pasokan listrik, setelah aliran listrik diputus oleh PLN karena dituduh mencuri listrik.

Tak mau hal itu berlarut-larut, puluhan anak yatim piatu penghuni panti asuhan itu melakukan aksi, Selasa (11/7/2017).

Mereka mendatang kantor PLN Rayon Pacet dengan membawa celengan masing-masing.

Celengan-celengan tersebut berisi uang yang telah mereka tabung sejak setahun lalu.

Uang di dalam celengan itu dipergunakan untuk membayar denda kepada PLN, yang sebelumnya menganggap panti tersebut mencuri listrik.

"Kami ke sini bermaksud untuk membayarkan denda yang dibebankan kepada kami. Jadi, kami memiliki tanggung jawab untuk membayarkan sesuai aturan yang diberlakukan mereka."

"Kami mengajak anak-anak yatim piatu untuk membayar ini sebagai bentuk pembelajaran atas sikap tanggung jawab, dan kami bukan pencuri," tegas Pengasuh Villa Doa Yatim Sejahtera, Muhammad Mukidin Al Jubali, Selasa (11/7/2017).

Uniknya, pembayaran yang dilakukan oleh anak-anak panti itu menggunakan uang koin dan pecahan, antara lain Rp 2 ribu dan Rp 100 ribu.

Uang tersebut dikumpulkan dan diberikan langsung kepada Manager Rayon Pacet PLN Area Mojokerto, Febru Radhianjaya.

Uang tunai senilai Rp 10 juta dibayarkan secara lunas kepada pihak PLN.

"Kami sudah menerima pembayaran denda dari mereka secara lunas. Nanti, kami pastikan listrik di Villa Doa Yatim Sejahtera akan kembali menyala."

"Maksimal pukul 13.00 Wib ini, listrik bisa dimanfaatkan kembali," kata Febru Radhianjaya.

Kasus pemutusan jaringan di rumah sosial di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto itu, menyedot perhatian khalayak.

Sempat menjadi viral di berbagai sosial media, banyak simpati pun berdatangan untuk membantu beban yang ditanggung oleh 50 anak yatim, yang telah bertahun-tahun menghabiskan waktu di sana.

Buktinya, saat pembayaran denda, beberapa donatur terlihat turut hadir.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved