Dosen IPB Ini Ciptakan Cabai Super Pedas

Hingga 2012, sebanyak 18 varietas mendapat sertifikat dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) dan telah dilepas oleh

Humas IPB
Prof Dr Muhamad Syukur. 

"Saya melihat bahwa fluktuasi harga cabai itu lebih disebabkan oleh suplay dan demand," ujarnya.

Dia menjelaskan, fluktuasi harga cabai itu sebetulnya adalah karena rumah tangga.

Kalau industri sudah pasti, industri mengambil 30 persen dari total produksi, sisanya adalah rumah tangga.

"Nah kalau rumah tangga, kalau kita ingin mengatasi fluktuasi harga, maka rumah tangga harus mandiri pangan. Jadi kalau rumah tangga bisa menanam lima sampai sepuluh pot secara periodik, maka dalam setahun mereka tidak perlu lagi membeli cabai. Cabai itu nanti untuk keperluan industri saja. Agar rumah tangga tertarik menanam cabai, maka saya buat cabainya bisa ditanam di dalam pot, dan berupa cabai hias agar menarik," katanya.

Cabai hias memiliki ukuran yang pendek, dapat ditanam di dalam pot, menarik untuk dilihat serta bisa dikonsumsi jika buahnya sudah tua.

Warna pelangi merupakan daya tarik tersendiri dari cabai itu.

Fase pertumbuhan buah dari  tanaman cabai itu akan menyebabkan ekspresi warna yang berbeda.

Hal itu mulai dari warna ungu, lalu keluar warna hijau dan merah, dari warna kuning, keluar warna ungu, keluar warna oranye atau putih, dan terakhir merah.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved